Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi tersebut selama periode Januari hingga Agustus 2024, terdiri atas Urea 12.719 ton dari alokasi 26.286 ton, dan NPK 20.509 ton dari total alokasi 37.496 ton.
"Untuk penyaluran pupuk NPK Formula Khusus itu ada alokasi sebanyak 11 ton dan hingga saat ini belum terealisasi," kata Ketua Tim Kerja Seksi Pupuk dan Alsintan Dinas TPHP Provinsi Bengkulu, Destriana, di Kota Bengkulu, Jumat.
Ia menyebutkan bahwa penggunaan pupuk bersubsidi NPK Formula Khusus adalah untuk tanaman kakao, untuk itu hingga saat ini belum ada yang melakukan penebusan terhadap pupuk tersebut.
"Untuk tanaman kakao ini, kalo RDKK-nya hanya ada di Kota Bengkulu dan tidak ada di Kabupaten manapun. Jadi hingga sekarang belum ada yang melakukan penebusan pupuk NPK khusus ini," ujar dia.
Realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Bengkulu yaitu Kabupaten Bengkulu Selatan untuk jenis Urea 3.567 ton dari alokasi 6.482 ton dan NPK 4.879,697 ton dari alokasi 7.769 ton.
Kabupaten Rejang Lebong untuk Urea 644,92 ton dari alokasi 1.868 ton dan NPK 2.294 ton dari alokasi 5.167 ton, Kabupaten Bengkulu Utara Urea 699,45 ton dari alokasi 1.733 ton dan NPK 1.078 ton dari alokasi 2.136 ton.
Selanjutnya Kabupaten Kaur Urea 4.253 ton dari alokasi 8.096 ton dan NPK 6.609 ton dari alokasi 11.786 ton, Kabupaten Seluma Urea 1.225 ton dari alokasi 1.921 ton dan NPK 1.687 ton dari alokasi 2.550 ton.
Lalu, Kabupaten Mukomuko Urea 927,398 ton dengan total alokasi 1.650 ton dan NPK 1.050 ton dari alokasi 1.461 ton, Kabupaten Lebong Urea 539,026 ton dari alokasi 2.668 ton dan pupuk NPK 1.297,330 ton dari alokasi 3.408 ton.
Selanjutnya Kabupaten Kepahiang Urea 507,607 ton dari alokasi 1.080 ton dan NPK 796,818 ton dari alokasi 1.645 ton, Kabupaten Bengkulu Tengah Urea 211,400 ton dari alokasi 567 ton dan NPK 511,050 ton dari alokasi 1.250 ton, serta Kota Bengkulu Urea 127,250 ton dari alokasi 220 ton dan NPK 224,192 ton dari alokasi 324 ton.