Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menerima sedikitnya tujuh laporan bencana alam selama bulan November 2024.
"Sebanyak tujuh laporan bencana alam tersebut yang terjadi di sejumlah wilayah daerah ini," kata Kabid Rehabilitasi Perlindungan Jaminan Sosial Dinsos Kabupaten Mukomuko Zoni Fourwanda saat dihubungi dari Mukomuko, Rabu.
Dia mengungkapkan, dari sebanyak tujuh laporan bencana alam tersebut, lima laporan rumah hangus terbakar dan laporan dua rumah rumah rusak akibat tertimpa pohon roboh saat angin kencang.
Baca juga: Alokasi dana BOS Mukomuko 2025 capai Rp27,9 miliar
Sebanyak lima rumah yang hangus terbakar itu, katanya, yakni dua rumah di antaranya milik warga Kecamatan Pondok Suguh, dua rumah warga Kecamatan Penarik, dan satu rumah warga di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang.
Sedangkan dua rumah rusak akibat tertimpa pohon roboh saat angin kencang, katanya, satu rumah warga Desa Nelan Indah, Kecamatan Teramang Jaya dan satu rumah warga Desa Pauh Terenja, Kecamatan XIV Koto.
Ia mengatakan, dari sebanyak lima rumah warga yang hangus terbakar itu, instansinya sudah menyalurkan bantuan berupa pangan dan sandang untuk korban kebakaran rumah di Kecamatan Lubuk Pinang.
Selanjutnya, instansinya segera menyerahkan bantuan berupa pangan dan sandang untuk empat keluarga yang menjadi korban kebakaran rumah dan dua korban yang rumahnya rusak tertimpa pohon tumbang.
Baca juga: BKD Mukomuko: Realisasi PAD dari pajak hiburan capai 76,20 Persen
Sekarang ini, instansinya masih mengupayakan pencairan dana operasional dan dana sosial untuk menyalurkan bantuan kepada keluarga warga yang menjadi korban bencana alam di daerah ini.
"Kami targetkan pencairan paling lama pekan depan dan pencairannya berjalan lancar atau tidak ada kendala yang berarti," ujarnya.
Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Mukomuko tahun ini mengalokasikan anggaran sebesar ratusan juta rupiah untuk rehabilitasi sosial.
Anggaran bantuan sosial tersebut, kata dia, untuk penanganan bencana alam meliputi pengadaan sembako, sandang, dan rumah pengungsian, serta pembelian material bangunan rumah yang rusak akibat bencana alam.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024