Kabupaten Mukomuko sebagai pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu membutuhkan berbagai fasilitas penunjang dalam menghadapi bencana alam kekeringan akibat musim kemarau di daerah ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBD) Kabupaten Mukomuko Syahrizal, Sabtu mengatakan telah mengusulkan berbagai fasilitas penunjang menghadapi bencana alam di daerah ini termasuk bencana kekeringan akibat musim kemarau kepada pemerintah provinsi setempat dan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Baca juga: Mayoritas desa di Mukomuko ajukan penyaluran DD
Ia menyatakan, instansi mengusulkan fasilitas penunjang dalam menghadapi bencana alam kekeringan akibat musim kemarau yakni sebanyak dua unit mobil rescue dan dua unit mobil tangki air.
Instansinya membutuhkan empat unit kendaraan tersebut untuk operasional petugas instansinya dalam memberikan bantuan kepada korban bencana alam di daerah ini dan dua mobil tangki air untuk disiagakan di wilayah yang kekeringan akibat musim kemarau.
“Sampai sekarang kita belum punya mobil tangki air untuk membantu masyarakat di wilayah yang kekeringan akibat kemarau. Yang ada sekarang ini mobil dapur umum dan mobil serba guna,” ujarnya.
Baca juga: Mukomuko perpanjang pengeringan irigasi Air Manjuto
Jarang kekeringan
Secara topograpi, daerah yang berada sejauh 270 kilometer sebelah utara Kota Bengkulu ini termasuk daerah yang landai atau datar sehingga daerah ini jarang mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
Syahrizal menyatakan meskipun sebagian wilayah di daerah ini mengalami kekeringan akibat musim kemarau, tetapi kekeringan yang dialami oleh sebagian wilayah di daerah ini tidak berlangsung lama.
Ia mengatakan, karena kemungkinan daerah ini berada di dataran rendah sehingga air di sumur masyarakat setempat masih ada dan masyarakat tidak cepat mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
Selain itu, menurutnya, sebagian masyarakat yang berada di wilayah yang kekeringan akibat musim kemarau tidak begitu kesulitan air karena mereka masih mempunyai alternatif air sungai.
Baca juga: Mukomuko siapkan "homestay" untuk peserta BBGRM
Masyarakat terutama di wilayah Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko yang biasa mengalami kekeringan akibat musim kemarau masih memiliki Sungai Batang Muar untuk memenuhi berbagai kebutuhan sehari bahkan untuk minum.
Begitu juga dengan masyarakat di wilayah yang berada sepanjang bantaran sungai besar seperti Sungai Selagan, Sungai Bantal, dan Sungai Manjuto masih bisa menggunakan air sungai tersebut.
“Dalam kondisi darurat biasanya masyarakat setempat memanfaatkan air sungai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan mereka memasaknya untuk minum.” ujarnya pula.
Kendati demikian, daerah ini tetap membutuhkan fasilitas penunjang dalam menghadapi bencana alam seperti mobil tangki air untuk memasok air bersih di wilayah yang kekeringan akibat musim kemarau.
Baca juga: Puluhan polisi Mukomuko disiapkan jaga rapat penetapan caleg
Tidak semua wilayah di daerah ini yang berada dekat dengan bantaran sungai di daerah ini sehingga masyarakat yang berada di wilayah yang jauh dari bantaran sungai membutuhkan pasokan air bersih.
Selain itu, mobil tangki air juga berfungsi untuk memasok air yang dibutuhkan oleh mobil pemadam kebakaran yang sedang memadamkan api yang membakar rumah, lahan dan hutan.
Untuk itu, ia berharap, pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merealisasikan usulan bantuan dua unit mobil rescue dan mobil tangki air dari daerah ini.
Baca juga: Petani Mukomuko tolak perpanjangan waktu pengeringan irigasi
Minim fasilitas
Bencana alam kekeringan akibat musim kemarau tidak hanya membuat masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih tetapi juga bisa menyebabkan kebakaran lahan gambut dan hutan di daerah.
Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu saat ini memiliki sebanyak enam mobil pemadam bahaya kebakaran, tetapi hanya lima mobil di antaranya yang beroperasi.
Namun sebanyak lima unit mobil pemadam kebakaran di daerah ini ini tidak mampu untukn menangani bencana alam kebakaran lahan gambut apalagi kebakaran hutan di daerah ini.
Baca juga: Nelayan Mukomuko keluhkan dangkalnya muara sungai
Kabid Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Mukomuko Ibnu Hadi mengatakan sebanyak lima mobil pemadam kebakaran di daerah ini tidak mampu mengatasi kebakaran lahan dan hutan karena mobil ini tidak bisa menjangkau lokasi tersebut.
“Hampir setiap terjadi kekeringan akibat musim kemarau lahan gambut di wilayah ini terbakar, namun mobil pemadam kebakaran yang ada ini tidak bisa menjangkau lokasi,” ujarnya.
Ia menyatakan, mobil pemadam bahaya kebakaran di daerah ini membutuhkan penambahan peralatan seperti selang panjang dan mesin genset untuk menjangkau lokasi lahan gambut dan hutan yang terbakar.
Menurutnya, penanganan kebakaran lahan gambut dan hutan bencana akibat musim kemarau tidak hanya tugas dari instansi itu tetapi gabungan atau tim pemerintah setempat.
Baca juga: KPU Mukomuko batal tetapkan caleg terpilih Pemilu 2019
Karena, instansinya sampai sekarang belum mempunyai anggaran khusus untuk melakukan pencegahan kebakaran lahan gambut dan hutan yang kekeringan akibat musim kemarau.
“Kalau jumlah personel kita cukup, tetapi kita tidak punya anggaran untuk membeli berbagai fasilitas penunjang seperti selang untuk memadamkan api yang membakar lahan gambut dan hutan di daerah ini,” ujarnya pula.
Ia menyatakan, instansinya sebelumnya mengajukan proposal usulan penambahan fasilitas penunjang yakni satu unit mobil damkar, satu unit rescue dan satu mobil ambulans kepada pemerintah pusat .
Baca juga: Polisi tangkap pencuri sepeda motor di Mukomuko
Baca juga: Polres Mukomuko ungkap kasus pencurian dengan pemberatan di Arah Tiga
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019