Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat tahun ini akan membentuk sebanyak enam desa tangguh bencana di sepanjang pesisir pantai yang rawan bencana gempa bumi dan tsunami di daerah ini.
“Kita membentuk desa tangguh bencana di enam wilayah yang rawan terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami guna meningkatkan kewaspadaan warga di desa ini dalam menghadapi bencana alam baik gempa bumi maupun tsunami,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Syahrizal dalam keterangannya di Mukomuko, Senin (8/7).
Baca juga: Petani Mukomuko terima dana peremajaan sawit
Pemerintah setempat melalui BPBD membentuk sebanyak enam desa tangguh bencana guna melanjutkan program pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang telah membentuk empat desa tangguh bencana di daerah ini.
Instansi ini akan membentuk sebanyak enam desa tanggung bencana ini yakni Desa Dusun Baru Pelokan, Desa Pasar Sebelah, Desa Ujung Padang, Kelurahan Pasar Mukomuko, Air Dikit dan Pondok Lunang.
Jika pembentukan sebanyak empat desa tangguh bencana yakni Desa Pasar Ipuh, Desa Teramang Jaya, Desa Koto Jaya dan Desa Rawa Bangun oleh BNPB menggunakan dana APBN 2017, sedangkan pembentukan enam desa menggunakan APBD tahun ini.
Baca juga: Dinsos Mukomuko siapkan ratusan penerima bansos
Pemerintah setempat tahun ini mengalokasikan dana sebesar Rp40 juta per desa untuk membentuk kelompok masyarakat tangguh bencana, pembelian rambu-rambu bencana dan sosialisasi materi bencana.
Ia menyatakan, rencananya kegiatan penanggulangan bencana di daerah ini tidak hanya sebatas pembentukan desa tangguh bencana setelah itu berhenti, tetapi ada lanjutannya berupa pengembangan desa tangguh bencana.
Selain itu, ada berbagai kegiatan pelatihan hingga simulasi tentang cara penanggulangan bencana yang diberikan kepada seluruh masyarakat yang ada di desa tangguh bencana di daerah ini.
Ia menjelaskan, pengembangan desa tangguh bencana berupa kegiatan pelatihan dan pembinaan tidak hanya terhadap masyarakat tetapi relawan di setiap desa tangguh bencana.
Baca juga: Mukomuko tegakkan aturan larangan ternak liar Agustus 2019
Baca juga: Harga cabai merah di Mukomuko capai Rp65.000/kilogram
Baca juga: Mukomuko butuh fasilitas penunjang hadapi musim kemarau
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019
“Kita membentuk desa tangguh bencana di enam wilayah yang rawan terjadi bencana alam seperti gempa bumi dan tsunami guna meningkatkan kewaspadaan warga di desa ini dalam menghadapi bencana alam baik gempa bumi maupun tsunami,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Syahrizal dalam keterangannya di Mukomuko, Senin (8/7).
Baca juga: Petani Mukomuko terima dana peremajaan sawit
Pemerintah setempat melalui BPBD membentuk sebanyak enam desa tangguh bencana guna melanjutkan program pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang telah membentuk empat desa tangguh bencana di daerah ini.
Instansi ini akan membentuk sebanyak enam desa tanggung bencana ini yakni Desa Dusun Baru Pelokan, Desa Pasar Sebelah, Desa Ujung Padang, Kelurahan Pasar Mukomuko, Air Dikit dan Pondok Lunang.
Jika pembentukan sebanyak empat desa tangguh bencana yakni Desa Pasar Ipuh, Desa Teramang Jaya, Desa Koto Jaya dan Desa Rawa Bangun oleh BNPB menggunakan dana APBN 2017, sedangkan pembentukan enam desa menggunakan APBD tahun ini.
Baca juga: Dinsos Mukomuko siapkan ratusan penerima bansos
Pemerintah setempat tahun ini mengalokasikan dana sebesar Rp40 juta per desa untuk membentuk kelompok masyarakat tangguh bencana, pembelian rambu-rambu bencana dan sosialisasi materi bencana.
Ia menyatakan, rencananya kegiatan penanggulangan bencana di daerah ini tidak hanya sebatas pembentukan desa tangguh bencana setelah itu berhenti, tetapi ada lanjutannya berupa pengembangan desa tangguh bencana.
Selain itu, ada berbagai kegiatan pelatihan hingga simulasi tentang cara penanggulangan bencana yang diberikan kepada seluruh masyarakat yang ada di desa tangguh bencana di daerah ini.
Ia menjelaskan, pengembangan desa tangguh bencana berupa kegiatan pelatihan dan pembinaan tidak hanya terhadap masyarakat tetapi relawan di setiap desa tangguh bencana.
Baca juga: Mukomuko tegakkan aturan larangan ternak liar Agustus 2019
Baca juga: Harga cabai merah di Mukomuko capai Rp65.000/kilogram
Baca juga: Mukomuko butuh fasilitas penunjang hadapi musim kemarau
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2019