Palu (ANTARA) - Sebanyak 20 kepala keluarga atau sekitar 64 jiwa warga di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah hingga kini terpaksa mengungsi sementara baik di huntara maupun rumah warga lainnya akibat banjir yang terjadi pada Senin malam (27/4) menyusul hujan deras selama beberapa hari mengguyur di wilayah itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sigi, Assrul yang dihubungi ANTARA, Selasa mengatakan telah terjadi bencana banjir yang melanda dua desa di Sigi.
Dua desa yang diterjang banjir adalah Desa Omu dan Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa. Kedua desa tersebut berada pada poros jalan Palu-Kulawi.
Warga Desa Omu dan Desa Tuva yang mengungsi tersebut rata-rata akibat rumah mereka terendam banjir karena berada di dekat daerah aliran sungai (DAS).
Namun demikian, kata dia, dalam bencana alam kali ini tidak menelan korban jiwa, kecuali kerugian materi akibat rumah dan sebagian kebun mereka terendam banjir.
Desa Omu dan Tuva pada April 2019 diterjang bencana alam banjir bandang yang mengakibatkan banyak rumah, sawah maupun ladang milik warga porak-poranda akibat banjir.
Bahkan, badan jalan sepanjang sekitar hampir satu kilometer antara Desa Omu dengan Tuva putus total diterjang banjir bandang yang membawa berbagai material kayu dan juga batu-batuan besar.
Tidak hanya itu, kata Asrul, jaringan listrik milik PT PLN putus total sehingga perlu waktu cukup lama memperbaikinya.
Ada beberapa desa di Sigi rawan banjir dan longsor, selain Desa Omu dan Tuva, juga Desa Pakuli, Saluki dan Salua masuk dalam wilayah Kecamatan Gumbasa. Selanjutnya di Kecamatan Dolo, Dolo Selatan, Desa Sadaunta, Desa Namo, Desa Bolapapu di Kecamatan Kulawi.
Asrul juga terus mengingatkan warga yang selama ini permukiman sering dilanda banjir tetap waspada dan siaga karena intensitas curah hujan dalam beberapa hari terakhir dan ke depan masih cukup tinggi. Sewaktu-waktu bisa terjadi bencana alam sehingga perlu mendapat perhatian dari masyarakat.
Banjir dua desa di Sigi, 64 jiwa mengungsi
Selasa, 28 April 2020 9:41 WIB 1711