Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Anggota Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu M. Sis Rahman menilai proses ganti rugi pembebasan lahan untuk memperpanjang landasan Bandara Fatmawati Soekarno lamban padahal anggarannya sudah disahkan dalam APBD tahun 2011.
"Ini tahun kedua proses pembebasan lahan ini, kami tidak tahu cara kerja tim sembilan sehingga prosesnya sangat lamban," kata Sis Rahman, Kamis.
Ia mengatakan lahan yang dibebaskan tersebut termasuk untuk lahan pemasangan lampu panduan pendaratan saat cuaca buruk sepanjang 900 meter.
Selama ini, saat cuaca buruk, pesawat tujuan Bengkulu harus dialihkan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin di Palembang, Sumatra Selatan atau kembali ke Bandara Soekarno-Hatta.
Pada 2011, DPRD menyetujui anggaran Rp4,6 miliar untuk mengganti rugi lahan masyarakat yang digunakan untuk pengembangan bandara tersebut.
"Perpanjangan landasan pacu ini merupakan bagian dari rencana peningkatan status Bandara Fatmawati menjadi bandara internasional," ujarnya.
Pemerintah Provinsi Bengkulu mulai memproses pembebasan lahan untuk perpanjangan landasan pacu Bandara Fatmawati Soekarno.
Sementara itu, Asisten I Sekretaris Provinsi Bengkulu Sumardi pihaknya kini baru mulai memproses pelepasan lahan untuk memperpanjang landasan bandara seluas 1,4 hektare.
"Tahun ini direncanakan untuk pelepasan lahan seluas 1,4 hektare milik masyarakat yang akan digunakan untuk perpanjangan landasan pacu," katanya.
Lahan yang dibebaskan tersebut akan digunakan untuk menambah landasan pacu sepanjang 500 meter, sehingga panjang landasan keseluruhan 2.700 meter.
Dengan panjang landasan tersebut maka diharapkan kapal berbobot besar seperti Lion 900 dan kapal milik maskapai Garuda dapat memasuki Bengkulu.
Proses pembebasan lahan kata dia cukup rumit, dimulai dari perencanaan, survei, pemetaan area, pemilik, bukti kepemilikan, pengukuran oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) hingga ganti rugi.
"Sampai saat ini diketahui lahan itu milik dua warga yang masih diproses bukti kepemilikannya," tambahnya.
Tahun ini proses pembebasan lahan menjadi prioritas, sedangkan pembangunan landasan pacu akan dilaksanakan pada 2013.
Sedangkan penebalan landasan pacu akan dilaksanakan tahun ini sebab ketebalan landasan belum memenuhi standar, terutama untuk pesawat garuda yang berencana membuka rute penerbangan Jakarta-Bengkulu.
Saat ini penerbangan Bengkulu-Jakarta dan sebaliknya dilayani empat maskapai, yaitu Lion Air, Mandala Air, Batavia Air, dan Sriwijaya Air. (ANT/KR-RNI)
Proses pembebasan lahan bandara Fatmawati lamban
Kamis, 26 Januari 2012 17:35 WIB 1871
.....Ini tahun kedua proses pembebasan lahan ini, kami tidak tahu cara kerja tim sembilan sehingga prosesnya sangat lamban.....