Bengkulu (Antara Bengkulu) - Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu berupaya mendorong program peningkatan kesadaran lingkungan hidup melalui muatan lokal di sekolah-sekolah.
"Pendidikan lingkungan hidup dalam muatan lokal sangat penting untuk menciptakan generasi yang berwawasan lingkungan," kata Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu Iskandar ZO di Kota Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan hal itu usai membuka agenda rapat koordinasi dan bimbingan teknis tim Adiwiyata jajaran provinsi dan kabupaten/kota.
Salah satu kegiatan yang dapat mendorong hal itu adalah melalui program Adiwiyata dimana sekolah didorong untuk memahami dan melaksanakan pendidikan berbasis lingkungan.
"Badan Lingkungan Hidup kabupaten dan kota akan membentuk tim yang akan memberikan sosialisasi tentang Adiwiyata ke sekolah-sekolah," katanya.
Standar pencapaian Adiwiyata tersebut antara lain memuat kebijakan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dalam kurikulum.
Pendidikan lingkungan hidup kata dia dapat diintegrasikan dalam mata pelajaran yang ada di sekolah, seperti ilmu pengetahuan alam.
"Tidak hanya terintegrasi, tapi ke depan harapannya akan menjadi mata pelajaran tersendiri dalam muatan lokal," tambahnya.
Tim yang dibentuk untuk mensosialisasikan program Adiwiyata terdiri dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) sebagai koordinator, Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, media massa, LSM lingkungan, perguruan tinggi dan swasta.
Setelah sosialisasi, tim tersebut akan memilih sekolah-sekolah yang dianggap layak untuk diikutkan dalam penilaian Adiwiyata.
"Penilaian akan dilakukan terhadap sekolah-sekolah yang masuk nominasi berwawasan lingkungan," katanya.
Berwawasan lingkungan kata dia antara lain menata sanitasi atau kebersihan lingkungan sekolah mulai dari WC hingga penghijauan.
Program Adiwiyata tersebut kata Iskandar lebih jauh untuk mendukung rencana aksi daerah tentang pengurangan gas rumah kaca.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) menetapkan rencana aksi daerah penurunan gas rumah kaca dengan komitmen menurunkan emisi 26,5 juta ton karbon pada 2011 hingga 2016. (ANT)
