Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Upaya meraih target MDGs 2015 amat diperlukan sinergisitas program antar pemerintah, mulai dari pemerintahan pusat hingga daerah, kata Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah di Bengkulu.
"Pencapaian target MDGs 2015 menjadi prioritas pembangunan nasional, yang memerlukan sinergi kebijakan perencanaan di tingkat nasional dan di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota," katanya dalam sambutan pada Rakerda Program KKB di Bengkulu belum lama ini.
Delapan arah atau target pembangunan global yang dirumuskan dalam beberapa tujuan yakni menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan, mencapai Pendidikan Dasar untuk semua, mendorong Kesetaraan Gender, dan Pemberdayaan Perempuan, menurunkan Angka Kematian Anak, meningkatkan Kesehatan Ibu, memerangi HIV/AIDs, Malaria dan Penyakit Menular Lainnya serta memastikan Kelestarian Lingkungan Hidup, dan membangun Kemitraan Global untuk Pembangunan.
Ia mengatakan, target-target MDGs 2015 telah diintegrasikan ke dalam RPJMN 2010-2014 dan RPJMD provonsi maupun kabupaten/kota dalam bentuk program, indikator maupun target yang terukur serta indikasi dukungan pembiayaannya.
Menurut dia, sinergi kebijakan pembangunan antara pusat dan provinsi dan kabupaten/kota khususnya dalam kerangka perencanaan kebijakan mencapai target mdgs 2015 amat diperlukan peran dari bupati/walikota sangat penting dalam memperkuat koordinasi antar pelaku pembangunan dengan menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan.
Dalam percepatan pencapaian tujuan mdgs perlu adanya standarisasi indikator pembangunan yang digunakan oleh instansi/ satuan perangkat kerja daerah dengan pengembangan database dan sistem informasi pembangunan yang lengkap dan akurat.
Selain itu para bupati dan walikota kedepannya dapat lebih perhatian lagi terhadap program kb dengan memberikan sarana dan prasarana serta peningkatan tenaga pengelola KB atau PLKB dilapangan serta menghidupkan kembali dengan melakukan pembinaan, penyediaan sarana dan pra sarana kepada kader kesehatan yaitu kader posyandu, dasa wisma, dan kader KB yang disebut dengan ppkbd dan sub ppkbd, kader bina keluarga balita, bina keluarga remaja, bina keluarga lansia dan kader lainnya melalui berbagai kegiatan pendampingan.
Mengoptimalkan partisipasi masyarakat disemua tingkatan pemerintahan dengan menyampaikan pesan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk menegaskan kembali tujuan utama dari program KB yang mengatur dan merencanakan kelahiran dengan baik, sehingga diperoleh anak-anak sehat, cerdas dan ibu yang sehat selain itu dengan mengatur dan mengendalikan penduduk yang sesuai dengan daya tampung dan daya dukung lingkungan sehingga dapat terwujud norma keluarga kecil bahagia sejahtera, pungkasnya. (rs)