Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Hujan yang mengguyur Kota Bengkulu Minggu pagi membuat gerak jalan santai yang diadakan oleh Komisi Pemilihan Umum Bengkulu untuk memperingati satu tahun hitung mundur penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2014 sempat terhenti sesaat.
Suasana mendung serta gerimis terlihat saat pelepasan peserta gerak jalan santai oleh Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah yang dimulai dari kawasan "Sport Center" Kota Bengkulu.
Gerimis berubah menjadi hujan deras saat peserta telah melewati setengah dari jalur yang telah ditentukan sebagai jalur gerak jalan santai sehingga membuat peserta berhenti namun sebagian peserta ada yang tetap melanjutkan jalan santai dengan menerobos hujan untuk mencapai garis finish.
Jalur jalan santai yang diitetapkan oleh panitia penyelenggara diawali dari kawasan Sport Center Pantai Panjang menyusuri jalan pantai ke arah Bengkulu Indah Mall, melewati jalan kawasan Hotel Horison dan berakhir di garis "start".
Ketua KPU Kota Bengkulu Sri Martini mengatakan bahwa jalan santai diselenggarakan serentak di seluruh kota di Indonesia.
"Ini serentak, acara jalan santai ini adalah salah satu bentuk sosialisasi dan peringatan satu tahun Pemilu 2014," kata dia.
Sri menjelaskan sosialisasi tersebut merupakan tahap pengenalan awal KPU beserta perangkatnya seperti Petugas Pemilihan Kecamatan (PPK), petugas Pemungutan Suara (PPS) serta partai politik yang akan maju digelaran Pemilu 2014.
Jalan santai yang berlangsung dari pukul 6.30 WIB dan berakhir pada pukul 9.oo WIB tersebut diikuti oleh unsur KPU kota maupun provinsi, Parpol serta Forum Komunikasi Kepala daerah.
"Yang ikut itu dari KPU provinsi dan kota, PPK, PPS dan 12 parpol. Jalan santai juga dihadiri oleh Gubernur beserta istri, Wakil Wali Kota, dan Kepala Kejaksaan Negeri Bengkulu," kata dia.
Pada peringatan satu tahun sebelum diselenggarakannya Pemilu 2014, Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menyampaikan harapan agar KPU, PPK, PPS serta Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) bekerja dengan baik, netral dan independen.
"Saya lihat pada ajang pemilu yang akan diselanggarakan tahun depan ada potensi perpecahan, ini harus kita hindari dengan cara bekerja lebih baik, netral dan independen," kata dia.
Junaidi juga berharap calon legislatif yang meju di ajang pemilu 2014 harus bersikap dewasa untuk menerima hasil pilihan rakyat dari gelaran pemilu nantinya.
"Siapa pun pemenangnya maka bagi yang lainnya harus legowo menerimanya," kata dia.
Pesan dan harapan tersebut disampaikan Junaidi dikarenakan bahwa gubernur selaku kepala daerah merupakan penanggung jawab kejadian-kejadian yang terjadi di daerah, termasuk kejadian yang terjadi pada ajang Pemilu 2014 nanti. (*)