Bengkulu (Antara Bengkulu) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi
Bengkulu mengimbau warga di sepanjang Sungai Hitam, Kota Bengkulu, untuk
melindungi keberadaan buaya di daerah itu.
Terkait ditemukannya seekor buaya dewasa mati di Sungai Hitam
setempat beberapa hari lalu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA)
Bengkulu telah melakukan penelusuran indikasi kematian buaya tersebut,
kata Kepala BKSDA Bengkulu Anggoro Dwi Sujatmiko melalui Kabag tata
usaha Supartono, Senin.
Ia mengatakan beberapa sungai di Kota Bengkulu, antara lain Sungai
Hitam dan Sungai Air Bengkulu adalah habitat buaya, dengan demikian bila
menemukan buaya berjemur mata hari untuk tidak diganggu.
Kebiasaan buaya setiap hari berjemur untuk memanaskan badan bukan
mengintai manusia, namun tetap waspada bila melihat buaya sedang
berjemur, katanya.
Mengenai kematian buaya dewasa tersebut, pihaknya menurunkan tim ke
lokasi dan menduga buaya itu bertarung dengan buaya penghuni sungai
tersebut.
Di Sungai Hitam diperkirakan ada tiga ekor buaya besar karena
pernah keperegok warga hewan langka itu sedang berjemur mata hari di
tepi sungai tersebut.
Populasi buaya di beberapa sungai di Bengkulu, terutama di sekitar
Kota Bengkulu, makin habis akibat pertumbuhan penduduk dan habitatnya
sudah terganggu, ujarnya.
Menurut Rustam, salah seorang warga Sungai Hitam Kota Bengkulu
sebelum ditemukan buaya mati tersebut pernah mendengar warga menemukan
buaya berjemur.
"Di sungai itu sejak dulu sering terlihat buaya, namun tidak
diganggu masyarakat karena menurut cerita orang tua-tua buaya itu adalah
`penunggu` sungai tersebut,".
Hal itu terbukti hingga saat ini tak satu pun warga di sepanjang
sungai hitam itu diganggu buaya, meskipun keberadaannya sering terlihat
manusia, ujarnya.
Beberapa hari lalu warga setempat memenukan seekor buaya dewasa mati
dan sudah membusuk di tepi sungai, namun bangkai buaya itu dilaporkan
pada BKSDA dan kemudian dikubur warga setempat. (ANTARA)
BKSDA imbau warga lindungi buaya
Senin, 8 April 2013 9:29 WIB 1522