Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Badan Ketahanan Pangan (BKP) Provinsi Bengkulu mengeluhkan beberapa kabupaten di daerah ini yang mengalihfungsikan lahan pangan menjadi pertambangan dan perkebunan.
"Ada beberapa kabupaten yang tidak taat kesepakatan dewan ketahanan pangan dengan mengalihkan ladang pangan menjadi pertambangan dan perkebunan namun berapa luasannya secara pasti belum dapat kita ketahui," kata Kepala BKP Provinsi Bengkulu Muslih Z, Kamis.
Padahal menurut dia, para bupati dan wali kota yang sekaligus ketua dewan ketahanan pangan di wilayah masing-masing telah menandatangani komitmen ketahanan pangan yang berisikan sembilan poin termasuk mempertahankan lahan pangan.
Atas kondisi itu BKP menyatakan kekecewaannya karena isu ketahanan pangan telah menjadi ancaman bersama penduduk bumi tidak hanya Bengkulu dan Indonesia.
Selain itu data alihfungsi lahan pertanian menjadi peruntukkan lain kabupaten dan kota tidak terbarukan atau tidak mengikuti perkembangan waktu hal ini menyebabkan program ketahanan pangan daerah itu terhambat.
"Bengkulu tidak memiliki data terbaru mengenai kawasan lahan pangan yang dialihfungsikan untuk keperluan lain sementara kita bukan lembaga tehnis untuk menghitung data itu tetapi kita memerlukan data sebagai basis untuk program ketahanan pangan Bengkulu," katanya menerangkan.
Secara nasional kata dia terdapat penyusutan luasan lahan pangan sebanyak 10 persen setiap tahun ditambah lagi oleh bencana seperti longsor, abrasi dan sebagainya.
Ia menyarankan agar instansi terkait dapat memanfaatkan foto satelit untuk mengetahui sebaran lahan persawahan dan perkebunan pangan di Bengkulu sehingga dapat di perbaharui setiap waktu. (Man)
BKP : pertambangan ancam penyusutan lahan pangan
Kamis, 9 Februari 2012 18:12 WIB 1577