Padang (Antara Bengkulu) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Ketaping, Kabupaten Padangpariaman, mencatat terdapat sekitar 200 titik api di sejumlah kota dan Kabupaten di Sumatera Barat.
"Titik api terpantau antara lain di Kabupaten Limapuluh Kota, Pasaman, Sujunjung, Solok, Pasaman Barat, Solok Selatan, Pesisir Selatan Dharmasraya, Agam, Tanahdatar, Mentawai dan Kota Sawahlunto," kata analis BMKG Ketaping Padangpariaman, Rabu.
Menurut dia, titik api tersebut mengakibatkan hampir semua wilayah Sumbar terjadi kabut asap. Akan tetapi, hingga saat ini keberadaan kabut asap tersebut belum menganggu aktivitas masyarakat serta penerbangan.
"Aktivitas penerbangan masih normal dan jarak pandang sekitar 6.000 - 8.000 meter," katanya.
Diperkirakan, ujarnya melanjutkan, kabut asap tersebut bisa terjadi dua hari ke depan sebab wilayah Sumbar masih berpotensi hujan.
"Cuaca di Sumbar rata-rata cerah berawan pada pagi hingga siang hari dan berpeluang hujan pada sore sampai malam," katanya.
BMKG tetap mengimbau masyarakat agar waspada mengingat cuaca kering dan panas sehingga rawan terjadi kebakaran.
"Bulan Juli diprediksi puncak musim kemarau di mana curah hujan sangat rendah," kata dia.
Saat ini, Suhu udara di Padang pada pagi hari berkisar 20 derajat celcius dan pada siang hari mencapai 31 derajat celcius dengan kelembapan 55-80 persen. Angin bertiup ke Barat dengan kecepatan 16 kilometer per jam. (Antara)
200 titik api terdeteksi di Sumatra Barat
Rabu, 26 Juni 2013 16:49 WIB 2035