"Secara internal kita terus mendalami, karena mereka berada di situ ngapain? Kita harus objektif, apa yang menjadi peran tindak pidana orang lain harus diproses, kita tetap kawal terus," ujar Andika di Mapomdam Jaya, Jakarta Selatan, Selasa.
Dia menyebut tak bisa menutup-nutupi apa yang telah dilakukan prajurit-nya pada Minggu pagi di lokasi tersebut.
Oleh karena itu, pihaknya akan mendalami kenapa anggota Kopassus ini bisa terlibat pengeroyokan di kawasan Jakarta Selatan.
Andika memastikan bahwa jika jajaran akan tetap mengawal kasus ini sampai menemui titik terang. Pengawalan itu pun mencakup Komandan (Danpuspomad) Pusat Polisi Militer TNI AD, Pangdam Jaya, hingga Direktur Hukum Angkatan Darat (Dirkumad).
"Intinya proses dikawal mulai dari Komandan Pusat Polisi Militer, Asisten Intelijen Kasad, Dirkumad, kemudian yang di bawah ditangani langsung oleh Pangdam Jaya. Kami akan cari sejelas-jelasnya apa yang terjadi," ujarnya.
Mantan Pangkostrad ini menuturkan pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan Polda Metro Jaya yang memang menangani kasus pengeroyokan ini.
"Kita terus melakukan koordinasi yang erat dengan pihak Polda, untuk para pelaku-nya. Kita harus objektif, apa yang menjadi peran tindak pidana orang lain harus diproses. Kita tetap kawal terus bagaimana penanganannya," tutur-nya.
Dalam kesempatan itu, Andika mengungkap kondisi terkini anggota Kopassus yang dikeroyok itu. Menurut dia prajuritnya itu mengalami luka parah dan masih mendapat perawatan medis.
"Yang jelas ada keretakan pada tengkorak sehingga cedera-nya cukup berat. Ini yang saya terima baru kemarin pagi mungkin tidak terlalu jauh kondisinya saat ini," ucap-nya.
Sebelumnya, seorang anggota TNI AD berinisial DB luka-luka dan anggota kepolisian berinisial YSB tewas setelah diduga menjadi korban pengeroyokan oleh orang tak dikenal.
Pengeroyokan terjadi di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (18/4) pagi.