Jakarta (ANTARA) - Baik disadari atau tidak, Imlek adalah perayaan yang selalu membawa energi besar ke dalam perekonomian.
Seperti air yang mengalir dari hulu ke hilir, ekonomi Imlek tidak hanya menggeliat di pusat-pusat perdagangan besar, tetapi juga meresap hingga ke lapisan ekonomi terkecil.
Paul Krugman, peraih Nobel Ekonomi, menekankan bahwa konsumsi adalah pendorong utama pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek.
Dalam konteks Imlek, lonjakan konsumsi bukan hanya menciptakan multiplier effect bagi berbagai sektor ekonomi, tetapi juga membuka peluang bagi inovasi berbasis budaya.
Ini bukan sekadar soal perputaran uang dalam bentuk angpao atau konsumsi makanan khas, tetapi sebuah ekosistem yang mencerminkan dinamika ekonomi yang unik, penuh simbolisme, dan memiliki potensi inovasi yang masih jarang disorot.
Setiap tahun, Imlek menyajikan suasana semarak dengan begitu banyak pusat perbelanjaan dihiasi ornamen merah dan emas, toko-toko makanan sibuk memenuhi pesanan kue keranjang, serta berbagai sektor jasa ikut menikmati berkah dari meningkatnya konsumsi.
Namun, ada satu aspek menarik yang belum banyak dibicarakan yakni bagaimana ekonomi Imlek dapat menjadi sumber inovasi dalam penguatan ekonomi berbasis komunitas, regenerasi usaha, serta penciptaan sektor-sektor ekonomi baru yang lebih berkelanjutan.
Jika menelusuri jejak ekonomi Imlek, akan mudah ditemukenali bahwa perayaan ini bukan hanya soal konsumsi, tetapi juga redistribusi kekayaan dalam pola yang unik.
Tradisi memberikan angpao, misalnya, tidak sekadar transfer uang dari generasi tua ke generasi muda.
Di balik itu, ada filosofi yang dapat diterjemahkan ke dalam strategi ekonomi yakni perputaran modal yang sehat untuk menumbuhkan ekonomi berbasis keluarga dan komunitas.
Pada akhirnya Imlek juga merupakan contoh konkret dari ekonomi berbasis komunitas, yang dalam teori ekonomi sering dikaitkan dengan konsep ekonomi sirkular.
Distribusi kekayaan
Ekonom pencetus teori asimetris di AS, Joseph Stiglitz, menyoroti pentingnya distribusi kekayaan yang lebih merata untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan.