PBB (Antara/AFP) - Tumpahan dari konflik Suriah di Golan telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, menjadi ancaman bagi pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa di tempat kejadian, kata seorang pejabat senior PBB Selasa.
Tentara Suriah dan pemberontak oposisi telah terlibat dalam "penembakan intens dan bentrokan-bentrokan berat" sejak 17 Agustus di zona PBB berpatroli yang memisahkan Israel dan Suriah, kata Oscar Fernandez-Taranco, asisten sekretaris jenderal PBB untuk urusan politik.
Tidak ada korban telah dilaporkan sejauh ini, tetapi pertempuran semakin intensif di dekat dua posisi PBB, memaksa pasukan penjaga perdamaian untuk berlindung, katanya.
Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF) "mengamati kehadiran berlanjut hambatan-hambatan dengan alat peledak rakitan di sekitar posisi PBB yang mempengaruhi kebebasan bergerak personel UNDOF," katanya.
"Insiden perilaku mengancam terhadap personel UNDOF dari anggota oposisi bersenjata juga dilaporkan," katanya.
Sementara itu, pasukan Israel membalas tembakan Sabtu setelah peluru Suriah jatuh di bagian dari Golan yang diduduki oleh pasukan Israel.
Duta Besar Israel untuk PBB, Ron Prosor, memprotes penembakan tersebut dalam satu surat kepada Dewan Keamanan PBB, yang memperingatkan "provokasi macam ini tidak akan ditoleransi."
UNDOF telah memantau gencatan senjata antara Israel dan Suriah sejak 1974.
Situasi di Golan telah tegang sejak awal konflik di Suriah lebih dari dua tahun yang lalu.
Israel, yang secara teknis masih berperang dengan Suriah, menduduki 1.200 kilometer persegi (463 mil persegi) Dataran Tinggi Golan selama Perang Enam Hari pada tahun 1967, dan kemudian mencaploknya, suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
PBB: bentrokan di Golan makin meningkat
Rabu, 21 Agustus 2013 9:22 WIB 784