Makassar (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Wilayah 7 Makassar, Sulawesi Selatan akan semakin fokus menggenjot penyaluran kredit pada sektor strategis di 2021.
Pemimpin BNI Wilayah 7 Hadi Santoso mengatakan perlu diberikan perhatian khusus pada sektor-sektor dasar yang sebenarnya merupakan sektor strategis untuk menggerakkan ekonomi.
"Di antaranya itu sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan UMKM. Itu yang sedang kita dorong saat ini di wilayah kerja BNI Wilayah 7, fokus dalam penyaluran kredit secara masif," kata Hadi di Makassar, Sabtu.
Pada sektor pertanian misalnya, BNI Wilayah 7 melakukan sejumlah program pemberdayaan Pengembangan usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui kelompok tani binaan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel. Program tersebut merangkul gabungan kelompok tani (Lapangan yang tersebar di 18 kabupaten di Sulsel.
Hadi menjelaskan pola pembiayaan yang diberikan yakni melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah. Mengingat produksi hasil pertanian dan kondisi iklim di Sulsel yang berbeda-beda.
"Sektor pertanian itu menjadi penyumbang PDRB terbesar di Sulsel. Karena itu harus terus kita dukung penuh agar bisa mengungkit pertumbuhan ekonomi," kata Hadi.
Sementara dari sektor UMKM, belum lama ini BNI Wilayah 7 menyalurkan bantuan KUR pada sejumlah pelaku UMKM di Kabupaten Wajo. Hal itu kata Hadi, merupakan bentuk sinergi BNI dan Pemerintah Kabupaten Wajo dalam penyaluran produk dan jasa perbankan.
Saat ini, pihaknya juga masih melakukan pendataan pada UMKM yang layak diberikan bantuan kredit. Rencananya, dalam waktu dekat akan diresmikan pula Kampung Tenun Wajo yang akan menjadi mitra binaan BNI Wilayah 7.
"Kalau berbicara soal profil risiko, sangat rendah. Tingkat NPL untuk jenis kredit justru sangat rendah kurang dari 1 persen. Makanya, BNI di situasi saat fokus pada sektor paling dasar dulu," ujarnya.
Secara umum, BNI Wilayah 7 yang meliputi wilayah Sulsel, Sulbar, Sultra, dan Maluku mencatatkan kinerja bisnis yang tumbuh di angka 10 persen (yoy).
Hadi menyebutkan, pertumbuhan dicatatkan pada perolehan Dana Pihak Ketiga (DPK), hingga pertengahan Juni 2021 mengaplikasikan 10 persen.
Dari sisi kredit juga tumbuh 19,91 persen. Pertumbuhan aset mencapai Rp17 triliun, naik jika dibandingkan periode yang sama dengan tahun sebelumnya yaitu Rp16 triliun. Diharapkan ada pertambahan Rp1 triliun menjadi Rp18 triliun hingga akhir tahun.
Hadi menjelaskan, pertumbuhan DPK sendiri ditopang oleh pertumbuhan yang paling besar dari dana murah, khususnya tabungan yang tumbuh 13 persen, sementara giro tumbuh 4 persen. Lalu, untuk pertumbuhan kredit ditopang oleh segmen konsumer yang memang telah tumbuh sebesar 14,41 persen.
BNI Wilayah VII genjot kredit di sektor strategis
Sabtu, 24 Juli 2021 19:53 WIB 993