Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan semua desa di daerah itu mencairkan dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD) tahap dua sebesar 40 persen pada Agustus 2021.
“Saat ini sebanyak 145 desa dari 148 desa yang sudah mengajukan penyaluran DD dan ADD tahap dua, masih ada tiga desa lagi yang belum, kami targetkan semua desa mencairkan dana ini dalam bulan ini juga," kata Kasi Administrasi Penggunaan Keuangan dan Aset Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, Wagimin, dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan hal itu berdasarkan daftar jumlah desa yang telah dan belum mengajukan berkas pengajuan tahap dua dana desa dan alokasi dana desa tahun 2021 sejak beberapa hari terakhir.
Dari sebanyak 145 desa yang telah mengajukan penyaluran DD dan ADD tahap dua tahun ini, berkas pengajuan milik 137 desa di daerah ini yang sudah masuk ke Badan Keuangan Daerah (BKD), berkas milik delapan desa masih diproses di dinas ini.
Pihaknya telah meminta kepada semua pemerintah desa di daerah ini agar segera mengajukan penyaluran dana desa dan alokasi dana desa tahap dua sebesar 40 persen.
Kemudian pihaknya telah menyurati camat terkait penyaluran APBDes tahap dua tahun 2010 untuk diteruskan ke desa, agar desa segera mengajukan penyaluran dana desa dan alokasi dana desa tahap dua.
Desa bisa mengajukan penyaluran DD dan ADD tahap dua yang realisasi penyerapan dana desa sampai dengan tahap I paling sedikit 50 persen dan rata-rata capaian keluaran menunjukkan paling sedikit 35 persen.
Sementara itu 148 desa tahun ini mendapatkan dana desa sebesar Rp123,16 miliar meningkat dibandingkan dengan dana desa pada 2020 yang hanya Rp122,88 miliar.
Kemudian dari dana desa sebesar Rp123,16 miliar tersebut, ia mengatakan, setiap desa mendapatkan dana desa paling sedikit Rp600 juta dan paling banyak Rp1,5 miliar.
Penghitungan pembagian dana desa untuk 148 desa di daerah ini, berdasarkan atas jumlah penduduk, luas wilayah, jumlah penduduk miskin dan rasio indeks kesulitan geografis.