Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu, Rabu, menyemprot tiga lokasi penyebaran flu burung yang sudah menjangkit manusia hingga menyebabkan kematian MF (24) warga Unib Permai, Kecamatan Muara Bangkahulu.
"Hari ini ada tiga lokasi yang disemprot desinfektan, terutama lokasi yang ada pemelihara unggas, di Kelurahan Unib Permai, Rawa Makmur dan Kebun Dahri," kata Kepala Dinas Pertanian dan Perternakan Kota Bengkulu Arif Gunadi di Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan, penyemprotan tersebut menyusul kasus seorang warga Unib Permai yang diketahui positif tertular virus flu burung atau H5N1 setelah melalui uji laboratorium di Jakarta.
Warga Unib Permai, MF meninggal dunia pada Selasa (6/3) yang diketahui positif akibat virus tersebut.
"MF ini sering menginap di rumah neneknya di Kelurahan Kebun Dahri sehingga kawasan itu juga disemprot hari ini," tambah Arif.
Sementara seorang warga yang diduga atau suspect flu burung atas nama RJ (2) warga Merpati Indah 2 Kelurahan Rawa Makmur Kota Bengkulu.
Saat ini RJ masih dirawat di ruang isolasi RSUD M Yunus untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
Tiga hari sebelumnya kata dia, tiga ekor unggas jenis ayam kampung milik warga setempat mati mendadak.
"Tapi kami mengetahuinya setelah unggas itu dikubur warga jadi tidak bisa diambil sampelnya, tapi menurut pemiliknya mati mendadak," katanya menjelaskan.
Arif mengatakan selama ini Kota Bengkulu dalam status siaga flu burung dan pihaknya rutin melakukan penyemprotan desinfektan di lokasi penangkaran unggas.
Untuk meminimalkan penularan virus tersebut, ia mengimbau warga pemilik unggas agar segera melapor jika unggasnya mati mendadak.
"Kami imbau kepada warga agar tidak sepele dengan masalah ini karena nyawa taruhannya. Kalau ada unggas yang mati mendadak agar segera dilaporkan ke petugas kami," katanya.
Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah meminta masyarakat tidak panik, tapi meningkatkan kewaspadaan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan yang siap menurunkan tim untuk membantu petugas kita menangani masalah ini, apalagi sudah ada warga yang positif dan meninggal dunia," katanya.
(KR-RNI/Z002)