Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamen Parekraf) Angela Tanoesoedibjo mengharapkan lebih banyak lagi film-film produksi Indonesia yang muncul sehingga dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dengan terbukanya lapangan kerja.
Hal itu disampaikan ketika menghadiri pemutaran film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" di Epicentrum XXI sebagaimana dalam keterangan pers, Jakarta, Kamis.
"Kehadiran film ini menjadi simbol kebangkitan industri perfilman tanah air,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa kehadiran film produksi Palari Films menunjukkan kembali bangkitnya sektor ekonomi kreatif tanah air khususnya sub sektor film di tengah pandemi COVID-19.
Pihaknya disebut memiliki program khusus dalam mendorong bangkitnya sektor perfilman tanah air, yakni program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) film berupa bantuan pemerintah untuk promosi film, lisensi film, dan produksi film.
"Selain menumbuhkan kembali geliat produksi film, skema ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk menonton film Indonesia yang siap tayang dan mendukung kemajuan perekonomian Indonesia melalui film," ujar Angela.
Sementara itu, Edwin selaku sutradara dari film ini menyatakan karyanya digarap dengan kolaborasi bersama sejumlah sineas internasional seperti sinematografer Akiko Ashizawa dari Jepang, editor Lee Chatametikool, dan penata suara Akritchalerm Kalayanamitr dari Thailand.
Karenanya, ia mengungkapkan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penggarapan karyanya.
"Kolaborasi dan kerja sama sangat banyak dengan kru dari luar Indonesia, kami mengupayakan agar ada kerja sama itu dari awal. Kaitannya juga dengan bagaimana cerita ini bisa dimiliki tidak cuma Indonesia, tapi juga bisa dinikmati seluas mungkin," kata Edwin.
Film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" ini dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama di dunia perfilman Indonesia. Di antaranya Marthino Lio, Ladya Cheryl, Ratu Felisha, Lukman Sardi, Christine Hakim, dan Piet Pagau.