London (Antara/AFP) - Remaja Pakistan Malala Yousafzai , yang selamat setelah ditembak di kepala oleh Taliban karena memperjuangkan hak-hak perempuan untuk pendidikan, memberikan penghormatan kepada "pemimpin saya" Nelson Mandela pada Jumat setelah ikon anti - apartheid itu wafat.
Remaja berusia 16 tahun itu, yang awal tahun ini dinominasikan untuk memperoleh Hadiah Nobel Perdamaian yang diraih oleh Mandela pada tahun 1993, mengatakan bahwa Mandela tidak akan "pernah pergi" dan merupakan "inspirasi abadi" bagi orang-orang di seluruh dunia .
"Nelson Mandela secara fisik terpisah dari kami, tetapi jiwa dan semangatnya tidak akan pernah mati," kata Malala , yang kini bersekolah di Inggris, dalam sebuah pernyataan .
"Dia milik seluruh dunia karena dia adalah ikon kesetaraan , kebebasan dan cinta , nilai-nilai yang kita butuhkan sepanjang waktu di mana-mana. Perjuangan panjangnya adalah wujud kemanusiaan terbesar," tambah dia.
"Saya telah belajar banyak dari Nelson Mandela dan ia telah menjadi pemimpin saya. Dia adalah inspirasi abadi bagi saya dan jutaan orang lain di seluruh dunia . "
Malala ditembak di kepala oleh seorang pria bersenjata Taliban di bus sekolah pada Oktober 2012, sebuah serangan yang memicu kecaman dari seluruh dunia.
Dia menjalani operasi di Inggris, dan sejak pulih telah menjadi juru kampanye pendidikan terkemuka .
Dalam beberapa bulan terakhir Malala telah memenangkan serangkaian penghargaan termasuk penghargaan Sakharov Uni Eropa untuk hak asasi manusia, yang juga diperoleh oleh Mandela, sekalipun Malala gagal memperoleh Nobel Perdamaian. (Antara)
Malala sebut Mandela "Pemimpin Saya"
Jumat, 6 Desember 2013 19:08 WIB 1680