Seluma (ANTARA) - Kaum perempuan masyarakat Desa Pasar Seluma Kabupaten Seluma yang melakukan aksi penolakan tambang pasir besi masih bertahan di area rencana lokasi penambangan hingga malam hari.
Para ibu tersebut bertekad akan bermalam di lokasi tambang, sampai ada keputusan pemerintah terkait dengan pemberhentian aktivitas pertambangan.
"Kami minta agar seluruh peralatan tambang ini dikeluarkan dan jangan dibawa kembali kesini. Kami tidak butuh tambang," kata Koordinator aksi, Zemi Tipantri, Kamis, malam.
Menurutnya, kaum perempuan masyarakat pesisir ini akan terus melakukan aksi penolakan sampai ada ketegasan dari pemerintah.
Pengunjukrasa berencana bermalam di lokasi tambang sebagai bentuk penolakan beroperasinya tambang pasir besi di wilayah pesisir barat Bengkulu.
"Kami menolak. Tanpa tambang hidup kami sudah sejahtera. Tambang hanya akan merusak desa kami," katanya.
Sementara itu, salah satu nelayan tradisional, Ikhwan menyampaikan bahwa, masyarakat Desa Pasar Seluma rata-rata merupakan nelayan. Sehingga, jika tambang pasir besi beroperasi, maka dikhawatirkan akan merusak sumber mata pencaharian mereka.
"Kami para nelayan telah sepakat menolak tambang. Karena akan merusak lingkungan dan merusak penghidupan kami para nelayan," ucap Ikhwan.
Perempuan penolak tambang di Seluma bertahan hingga malam
Kamis, 23 Desember 2021 21:29 WIB 1636