Ambon (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku menyebutkan belum ada laporan kerusakan akibat gempa bermagnitudo 6,2 yang mengguncang Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) pada Rabu pagi pukul 04.25 WIT.
"Belum ada laporan kerusakan akibat gempa tersebut, tetapi kami tetap berkoordinasi dengan BPBD Maluku Barat Daya untuk terus melakukan pengecekan di lapangan," kata Kepala BPBD Provinsi Maluku, Hendri M. Far-Far yang dikonfirmasi di Ambon, Rabu.
Berdasarkan laporan yang diterima, masyarakat di MBD mengaku merasakan guncangan selama tiga hingga lima detik. Kendati guncangannya cukup kuat, tetapi menurut BPBD MBD bahwa masyarakat tidak panik karena sebagian besar masih tidur.
"Kondisi di sana saat ini aman dan kondusif. Belum ada laporan dampak kerusakan," katanya.
Sedangkan Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, lokasi kejadian geologi ini berada pada 86 km Timur Laut MBD, Provinsi Maluku.
"Pusat gempa berada pada kedalaman 131 km ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Intensitas kekuatan gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI) menunjukkan II – III MMI di wilayah Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Menurut BMKG, skala III MMI digambarkan getaran dirasakan nyata dalam rumah serta terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu. Semakin tinggi MMI, getaran yang dirasakan akan semakin kuat oleh warga.
Kabupaten MBD, kata Abdul Muhari, merupakan wilayah yang rawan terhadap dampak bahaya gempa bumi. Menurut kajian inaRISK, sebanyak 17 kecamatan berada pada potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.
"Dilihat dari risikonya sejumlah 71.955 jiwa yang tersebar pada 17 kecamatan di MBD berpotensi terkena dampak gempa.
Menyikapi potensi bahaya gempa yang dapat terjadi setiap saat, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga. Saat gempa warga dapat berlindung di bawah perabot yang kuat dengan melakukan drop, cover and hold on atau evakuasi dengan aman keluar bangunan.
"Identifikasi terlebih dahulu di lingkup keluarga, langkah-langkah penyelamatan saat gempa terjadi. Apabila gempa memicu terjadinya tsunami, warga dapat segera evakuasi menuju ke tempat yang lebih tinggi," demikian Abdul Muhari.
BPBD Maluku: Belum ada laporan kerusakan akibat gempa M6,2 di MBD
Rabu, 2 Februari 2022 17:18 WIB 808