Palembang (ANTARA Bengkulu) - Harga karet di Sumatera Selatan dalam sepekan terakhir masih belum stabil atau berfluktuasi karena menyesuaikan dengan pasaran di luar negeri.
Sekretaris Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumsel H Awie Aman di Palembang, Minggu, mengatakan harga karet ekspor kualitas 90 persen sesuai data terakhir Rp31.300 per kilogram, padahal beberapa hari sebelumnya tercatat Rp31.344 per kilogram.
Belum stabilnya harga tersebut, kata dia, karena selama ini pasaran karet Sumsel berpatokan harga di luar negeri yang imbasnya juga dirasakan petani di daerah penghasil.
Hasil karet Sumsel hanya sebagian kecil untuk kebutuhan dalam negeri seperti digunakan untuk bahan baku pembuatan ban, sedangkan sebagian besar dalam bentuk slab kering diekspor ke beberapa negara.
Mengenai volume ekspor karet berdasarkan data melalui belasan perusahaan anggota Gapkindo di daerah ini, secara keseluruhan mencapai kisaran 60.000 hingga 70.000 ton per bulan.
Karet yang diekspor tersebut dipasok melalui pedagang pengumpul yang membeli dari petani maupun lewat lelang koperasi unit desa di daerah sentra produksi di Sumsel, seperti dari Muaraenim, Banyuasin, Musibanyuasin, Lahat, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ilir dan sebagian dari daerah Kota Prabumulih dan Kota Pagaralam.
Sementara berdasarkan data Dinas Perkebunan, total luas areal perkebunan karet di Sumsel hingga saat ini hampir mencapai satu juta hektare yang tersebar pada sejumlah daerah penghasil tersebut.
Dari total luas areal perkebunan karet di Sumsel itu, sebagian besar dikelola oleh perkebunan besar swasta nasional dan asing, sedangkan sisanya diusahakan oleh petani secara tradisional. (ant)
Harga karet ekspor belum stabil
Minggu, 18 Maret 2012 9:08 WIB 1559
.....Selama ini pasaran karet Sumsel berpatokan harga di luar negeri yang imbasnya juga dirasakan petani.....