Bengkulu (Antara) - Perhelatan Hari Pers Nasional tahun 2014
dengan puncaknya pada 9 Februari yang dihadiri Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono itu telah berlalu.
Beragam pertanyaan dari masyarakat mencuat akan ada apakah setelah
itu? Apa yang akan diperoleh provinsi yang memiliki penduduk belum genap
dua juta jiwa itu.
Masyarakat Kota Bengkulu mengapresiasi pelaksanaan Hari Pers
Nasional (HPN) dan Pameran Pers yang digelar Persatuan Wartawan
Indonesia di kota itu.
"Kami berterima kasih kepada para wartawan yang menunjuk Bengkulu
sebagai penyelenggara Hari Pers Nasional, manfaatnya sangat banyak,"
kata mahasiswa Universitas Bengkulu Dedi Arnandi di lokasi Pameran Pers
di kawasan wisata Pantai Panjang.
Dia mengatakan, Pameran Pers yang baru pertama kali dilaksanakan di
daerah ini memberi wawasan dan pengetahuan kepada masyarakat setempat.
Masyarakat juga mendapat pemahaman lebih luas tentang fungsi dan
peran media massa dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
"Bengkulu semakin ramai dan patut bangga dipercaya sebagai tuan
rumah. Kami bisa berinteraksi langsung dengan insan pers di Pameran
Pers," ujarnya.
Selain menggelar Pameran Pers 6 - 10 Februari di kawasan "sport
center" Pantai Panjang, panitia juga menggelar HPN Expo yang mengenalkan
sejumlah produk unggulan dari daerah Bengkulu.
Keberadaan insan pers di Bengkulu menurut mahasiswa Universitas
Bengkulu ini diharapkan dapat mengangkat potensi yang dimiliki Bengkulu
ke luar daerah hingga luar negeri.
Menurut Melly Karina, mahasiswa Fakultas Fisipol Universitas
Bengkulu, Pameran Pers yang diisi sejumlah media massa, termasuk LKBN
Antara sangat bermanfaat untuk menambah wawasan masyarakat akan dunia
pers.
"Termasuk Kantor Berita Antara yang selama ini memberikan
pencerdasan melalui pemberitaan dan mengangkat potensi dan hal-hal
positif dari Bengkulu, dengan pemberitaan yang berimbang, hanya memang
perlu dikenal lebih luas oleh masyarakat," katanya.
Namun ia yakin dengan era digitalisasi saat ini, media "online"
termasuk Antara akan lebih mendapat tempat di ruang publik karena
masyarakat semakin mudah mengakses melalui akun jejaring sosial dan
lainnya.
Sementara Manajer Humas dan Kemitraan Lembaga Kantor Berita Nasional
(LKBN) Antara Prima Yanti mengapresiasi antusiasme masyarakat Bengkulu
mengunjungi stan Pameran Pers.
Dia mengatakan, pengunjung pada umumnya antusias mengabadikan
"backwall" dan "backdrop" Antara yang terpasang di lokasi pameran. (Antara)
Selain itu ada juga pembagian buku, kipas, mainan kunci yang diberikan kepada pengunjung setelah mengisi buku tamu.
"Ada juga pengisian kuesener dan permainan interaktif untuk anak-anak yang peminatnya sangat tinggi," katanya.
Prima mengatakan, pameran pers yang setiap HPN diikuti LKBN Antara
bertujuan mendekatkan kantor berita negara itu kepada publik.
Apalagi sejak status LBKN Antara bertransformasi menjadi Badan Usaha
Milik Negara pada 2007, kantor berita itu sudah "go ritel" atau
bersentuhan langsung dengan publik atau pelanggan dengan konsep "bisnis
to costumer".
"Selama ini masyarakat mengenal Antara sebagai distributor berita
atau gudang berita dan bermain di balik layar, saat ini sudah berjualan
langsung ke publik," katanya.
Keikutsertaan pada Pameran pers tersebut, lanjutnya, bertujuan
mengenalkan Antara sebagai media bisnis dengan berbagai produk yang
ditawarkan antara lain portal berita Antaranews.com, Antarafoto,
AntaraPRWire, AntaraTV, Gohitzz.com dan lainnya.
Selain itu, sejumlah warga Kota Bengkulu pun mengharapkan pemerintah
setempat terus menerapkan pelayanan ke masyarakat seperti saat
menghadapi pelaksanaan Hari Pers Nasional 2014 di provinsi tersebut.
"Jujur, dengan adanya HPN di Bengkulu cukup membuat perubahan
terutama infrastruktur seperti jalan diperbaiki serta lampu jalan pun
terang di malam hari," ujar M Yusuf, warga Kota Bengkulu.
Ia mengakui, hampir semua jalan utama di Kota Bengkulu terutama dari
Bandara Fatmawati ke pusat kegiatan di Benteng Marlborough sudah mulus.
Selain itu, lanjut dia, hampir semua instansi terutama pihak
hotel-hotel berhias minimal mengecat ulang tempat usahanya yang sudah
memudar.
Warga lainnya, Buyung menambahkan selama tinggal di kota itu baru kali pertama melihat kota rapih dan bersih.
"Terutama di jalan protokol lebih rapih baik taman maupun lampu
jalan. Nah, suasana seperti ini semestinya terus diterapkan meski nanti
tidak lagi HPN," harap dia.
Namun, ia pun mengkhawatirkan suasana seperti itu hanya terjadi menjelang HPN, dan setelahnya akan kembali seperti semula.
"Karena itu, momen ini harus dimanfaatkan oleh pemerintah khususnya
pemkot untuk tetap mempertahankannya bahkan bila perlu ditingkatkan.
Apalagi targetnya ingin mendapat Piala Adipura. Ini kesempatan emas,"
ujarnya.
Seorang mahasiswa dari salah satu universitas negeri di kota itu, B
Muhamad mengatakan, penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang dilakukan
Pemkot Bengkulu perlu terus dilakukan guna menjaga kenyamanan dan
keindahan kota tersebut.
"Kami mendukung penertiban PKL yang tidak pada tempatnya. Sebab,
mereka selain merusak keindahan juga mengambil hak publik karena
berdagang seperti di atas trotoar dan lainnya," kata dia.
Ia pun mengharapkan polisi lebih ketat dan berani mengambil tindakan terhadap pengguna jalan raya yang melanggar.
"Pengendara di kota ini masih banyak yang tidak tertib. Di situ ada
polisi lalu lintas masih berani menerobos lampu merah. Tetapi polisi
tidak menilang, ini yang salah," katanya.
Seharusnya, lanjut dia, langsung ditangkap dan diberi surat tilang
untuk memberi efek jera bagi yang bersangkutan serta pengendara lainnya.
Muhamad pun menjelaskan, pengendara sepeda motor di daerah itu sering
melanggar dengan cara melawan arus lalu lintas dan itu sangat
membahayakan.
Perluas Publikasi Pariwisata
Puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2014 yang digelar di
halaman dalam Benteng Marlborough Kota Bengkulu, bertujuan mempromosikan
wisata sejarah Bengkulu.
"Puncak peringatan HPN digelar pagi ini di halaman dalam Benteng
Marlborough untuk mengenalkan salah satu cagar budaya Bengkulu," kata
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu
Eko Agusrianto, Minggu (9/2).
Ia mengatakan, puncak peringatan HPN yang dimulai pukul 09.00 WIB
dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono.
Benteng Marlborough yang merupakan peninggalan kolonial Inggris
dipilih sebagai lokasi puncak peringatan HPN untuk mengenalkan cagar
budaya sekaligus sejarah perjuangan masyarakat Bengkulu.
Kondisi benteng yang masih kokoh dan terawat dengan baik membuat
panitia HPN 2014 menjadikan bangunan bersejarah yang didirikan pada 1713
itu sebagai lokasi puncak peringatan HPN.
Panitia sudah mendirikan panggung dan tenda di bagian dalam benteng
untuk perhelatan insan pers yang turut dihadiri Menteri Komunikasi dan
Multimedia Malaysia.
"Benteng Marlborugh merupakan benteng peninggalan Inggris yang kita
tahu Bengkulu merupakan satu-satunya daerah koloni Inggris di
Indonesia," katanya.
Selain Benteng Marlborugh, objek wisata sejarah lainnya yang
terdapat di Kota Bengkulu adalah rumah pengasingan Bung Karno di
Kelurahan Anggut.
Rumah yang didiami Bung Karno pada masa pengasingan 1938 hingga 1942
masih terawat dengan baik dan menjadi salah satu objek wisata sejarah
andalan.
Ia mengatakan, dengan peringatan HPN 2014 di Kota Bengkulu,
diharapkan turut mengangkat potensi wisata daerah ini. "Sebab Bengkulu
menempatkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan, karena
wilayah kita hampir 50 persen hutan lindung," katanya.
Dengan kehadiran ribuan insan pers di Bengkulu diharapkan mampu
mengangkat dan mengekspos potensi wisata sejarah, wisata alam dan wisata
kuliner yang dimiliki daerah ini.
Selain perkenalkan pariwisata, HPN ternyata turut memperkenalkan
produk pendukungnya untuk buah tangan bagi peserta yang datang.
Hal tersebut diakui sejumlah pedagang makanan dan kerajinan khas
Bengkulu meraup rezeki dari perhelatan Hari PersNasional (HPN) 2014
dengan peningkatan omset hingga 200 persen.
"Selama HPN di Kota Bengkulu, penjualan kami meningkat hingga 200
persen," kata Yeni, pemilik toko "Sari Rasa" di Kelurahan Anggut, yang
merupakan pusat oleh-oleh khas kota itu. Dia mengatakan, sebagian
besar pembeli adalah para insan pers dari berbagai daerah yang mengikuti
HPN di Bengkulu.
Sejumlah produk yang paling diminati antara lain makanan khas
Bengkulu yakni kue tat dan lempuk durian, serta kopi asli Bengkulu.
"Ada dua jenis kopi yang paling diminati dan penjualannya meningkat drastis," ujarnya.
Penyelenggaraan acara berskala nasional di daerah ini selalu
memberikan dampak langsung terhadap peningkatan pendapatan pedagang.
Kegiatan HPN, termasuk memberikan rezeki pada masyarakat dan memberi dampak positif pada perekonomian daerah.
"Sebagian besar untuk oleh-oleh peserta HPN yang akan dibawa kembali ke daerah mereka," katanya.
Selama perhelatan HPN yang rangkaiannya sudah dimulai sejak 1
Februari hingga 10 Februari 2014, pedagang tidak meningkatkan harga jual
produk.
Makanan khas lempuk durian tetap dijual dengan harga Rp70 ribu per
kilogram. Harga tersebut sudah bertahan dalam dua tahun terakhir.
"Harga Rp70.000 per kilogram sudah lama bertahan, tidak ada kenaikan," ucapnya.
Selain lempuk durian, makanan khas Bengkulu lainnya seperti kue
tat, perut punai dan manisan terong dan manisan lainnya juga banyak
diborong pembeli.
Selain itu, ikan laut yang digoreng kering dengan tepung, juga yang digoreng sambal cabai juga banyak dibeli.
Minuman dari sari jeruk kalamansi yang sudah dikemas bagus juga banyak disukai untuk menjadi oleh-oleh.
"Termasuk oleh-oleh lain seperti kain besurek dan kerajinan tangan dari kulit kayu lantung juga banyak dibeli," ucapnya.
Sementara itu, suksesnya penyelenggaraan HPN tak lepas pula dukungan dari PT Telkom dan PT PLN.
General Manajer PT Telkom Bengkulu Dwi Pratomo Juniarto mengatakan
pihaknya siap menyukseskan pelaksanaan Hari Pers Nasional 2014 yang
dipusatkan di Provinsi Bengkulu dengan menjamin kelancaran jaringan
telekomunikasi.
"Kami telah menambah penguatan sinyal Telkomsel, sehingga pemakai
telepon seluler bisa terlayani maksimal. Apalagi selama kegiatan dengan
ribuan orang datang ke Bengkulu, maka akan terjadi kepadatan. Itu sudah
kami antisipasi," katanya.
Selain itu, ia menjelaskan pihaknya telah memasang Wi-Fi di sembilan
hotel yang menjadi tempat para tamu menginap dan kegiatan selama HPN
termasuk di venue utama yakni Kantor PWI Cabang Bengkulu..
Tommy, panggilan akrab GM PT Telkom Bengkulu itu menambahkan, pada
titik tertentu akses diberikan secara gratis, namun di tempat lain
dengan cara membeli voucher yang tersedia, baik di resepsionis hotel
atau tempat bertanda khusus.
"Ada daerah tertentu yang kita tingkatkan menjadi 50 Mbps yang
standar hanya berkisar 10 hingga 20 Mbps," kata dia, namun enggan
menyebutkan lokasinya.
GM PT Telkom Bengkulu itu mengatakan, pihaknya proaktif dengan terus
menanyakan ke panitia hal-hal yang perlu disiapkan pihaknya.
"HPN ini memang hari pers, namun karena kegiatan di Bengkulu, kami
semua harus terlibat menyukseskannya. Apalagi terkait pers yang
membutuhkan kecepatan jaringan internet, itu tugas kami," terang dia,
yang juga merupakan inisiator terbentuknya BUMN Marketeers Club Wilayah
Bengkulu.
Begitu pun dengan Perusahaan Listrik Negara Cabang Bengkulu menambah
daya untuk menyukseskan Hari Pers Nasional (HPN) pada 9 Februari 2014
di Kota Bengkulu.
"Kami menjamin pasokan listrik aman selama puncak peringatan HPN
yang akan digelar di Benteng Marlborough, Bengkulu," kata Asisten
Manajer Teknik PT PLN Cabang Bengkulu Mustan Harianja.
Meskipun pasokan selama HPN dipastikan meningkat, namun tidak mengurangi pasokan daya listrik untuk masyarakat.
"Kita pastikan suplai listrik aman dan tidak akan kekurangan, tidak
akan ada pemadaman kecuali jika ada cuaca buruk," katanya.
Untuk mendukung HPN 2014, PT PLN menambah empat unit genset yang akan diletakkan di empat titik yang memiliki beban lebih.
Lantas, dari perhelatan akbar insan pers itu apa yang akan diperoleh
Provinsi Bengkulu? Apalagi telah mengeluarkan anggaran milik rakyat
bermiliaran rupiah.
Masyarakat Bengkulu menanti "janji" akan ada imbal-balik dari
penyelenggaraan pesta tersebut, yakni berupa investasi, bantuan, hibah
atau lainnya untuk membangun provinsi yang memiliki potensi namun belum
tergarap optimal itu. (Antara)
Mau dapat apa Bengkulu setelah HPN berlalu?
Selasa, 11 Februari 2014 12:58 WIB 23104