Bengkulu, 12/2 (Antara) - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang, Bengkulu mengembangkan komoditas buah naga dan kopi untuk meningkatkan pendapatan petani di daerah itu.
"Kopi sudah menjadi komoditas tua di Kepahiang, sedangkan buah naga masih tergolong baru dan ternyata dapat dikembangkan di daerah kami," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kepahiang, Taufik di Bengkulu Rabu.
Ia mengatakan buah naga yang ditanam di dataran tinggi Kepahiang cukup unik sebab mampu berbuah sepanjang tahun.
Saat ini kata dia untuk pengembangan percontohan terdapat 42 hektare lahan pengembangan buah naga yang dikelola petani.
"Batangnya terus menghasilkan buah, padahal di tempat lain ada musim-musim tertentu untuk berbuah," ujarnya.
Ia mengatakan harga buah naga jenis "super red" yang dikembangkan petani di daerah itu cukup tinggi dan menguntungkan.
Harga jual tingkat petani antara Rp35 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram dan produksi yang ada saat ini belum cukup untuk memenuhi permintaan buah lokal.
Taufik menambahkan, buah naga jenis "super red" yang dikembangkan petani Kepahiang juga memiliki keunggulan, selain harga yang lebih tinggi, juga kandungan vitamin yang lebih tinggi dibanding buah naga putih.
"Sebelumnya kami mendapatkan bibit buah naga dari Jawa Timur, tapi sekarang petani sudah memiliki kemampuan menghasilkan bibit unggul bersertifikat," katanya.
Kemampuan petani setempat menghasilkan bibit unggul membuat pengembangan buah naga semakin menjanjikan sebab bibit yang ditanam tidak tergantung pasokan luar daerah.
Sementara jenis kopi yang dikembangkan di daerah itu antara lain jenis robusta, arabica, dan kopi jantan rejang.
"Saat ini yang diperbanyak adalah kelompok peternak luwak sehingga biji kopi yang dihasilkan dapat dijual dengan harga yang lebih mahal," ujarnya.
Data Dinas Perkebunan Provinsi Bengkulu menyebut setiap tahun produksi kopi daerah itu sekitar 6.921 ton dengan luas tanaman 9.840 hektare.
Dua daerah penghasil kopi terbesar adalah di Kabupaten Kepahiang dan Rejanglebong.
Produksi kopi arabika tercatat 1.464 ton dengan luas areal sekitar 3.057 hektare di Kabupatenlebong dan Kepahiang.
Kepahiang kembangkan buah naga dan kopi
Rabu, 12 Februari 2014 16:25 WIB 3276