Rejanglebong (Antara) - Datangnya musim kemarau di Kabupaten
Rejanglebong, Bengkulu, belakangan membuat produksi gula aren di daerah
itu berkurang seiring menyusutnya nira yang dihasilkan setiap batangnya.
"Nira yang dihasilkan setiap batang aren yang disadap saat ini mulai
berkurang, jika sebelumnya setiap pohonnya bisa menghasilkan satu
tabung bambu yang berisikan dua hingga tiga liter nira tetapi sekarang
paling banyak menghasilkan satu liter," kata Manalu (47) salah seorang
perajin gula aren di kawasan Simpang Beringin, Kecamatan Sindang
Kelingi, Minggu.
Berkurangnya nira yang dihasilkan setiap pohon aren berpengaruh
terhadap produksi gula aren yang dihasilkan para perajin mengingat hasil
sadapan yang biasanya diambil setiap pagi kemudian dikumpulkan,
selanjutnya pada siang hari dimasak menjadi gula batok.
Di kebun miliknya terdapat 30 batang pohon aren yang ditanam sebagai
pembatas tanah kebunnya. Setiap harinya jika produksi nira sedang
banyak dirinya bisa mendapat 30 sampai 50 liter air nira yang
selanjutnya diolah menjadi gula batok maupun dijadikan tuak yakni
minuman khas Batak.
Untuk gula batok setiap kilogramnya dijual kepada pedagang pengumpul
didesanya seharga Rp12.500 - 13.000 per kg, sedangkan untuk tuak
dijualnya kepada langganannya yang berasal dari lapo tuak atau warung
tuak dengan harga perliter Rp3.000.
Sementara itu menurut Waty (47) salah seorang perajin gula batok di
Kelurahan Air Bang, Kecamatan Curup Tengah, saat ini permintaan gula
aren sedang meningkat baik oleh pedagang pengumpul maupun kalangan
pembeli yang datang langsung ketempat usahanya, namun sedikitnya nira
yang dihasilkan petani membuat produksi gula batok terbatas sehingga
harga jualnya juga ikut naik.
"Saat ini permintaan cukup banyak baik dari pedagang dari dalam Kota
Curup maupun warga dari luar kota, tetapi gula batok yang dihasilkan
berkurang karena nira yang dihasilkan pengumpul nira sedikit," ujarnya.
Meningktnya permintaan gula aren asal daerah tersebut kata dia,
biasanya terjadi saat memasuki bulan puasa, tetapi saat ini kendati
bulan puasa masih jauh namun pembeli sudah banyak dengan jumlah
permintaan per hari mencapai 100 kg sedangkan pada hari biasanya paling
banyak 20 - 50 kg. (Antara)
Musim kemarau, produksi gula aren Curup menurun
Minggu, 2 Maret 2014 8:00 WIB 3628