Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah di Bengkulu, Selasa, mengatakan bahwa penerima bantuan tersebut merupakan keluarga telah terdata sebagai Kartu Penerima Manfaat (KPM).
"Kita menyalurkan 146.474 penerima manfaat sesuai dengan kebijakan pak Presiden terkait dengan BLT minyak goreng," kata Rohidin.
Dalam bantuan tersebut keluarga penerima menerima uang sebesar Rp500 ribu dengan rincian bantuan pangan non-tunai sebesar Rp200 ribu satu bulan dan BLT minyak goreng Rp300 ribu per tiga bulan.
Ia menjelaskan, terkait BLT minyak goreng untuk pedagang kaki lima khususnya penjual gorengan, hingga ini pihaknya belum mendapatkan petunjuk terkait mekanisme tersebut.
Namun, untuk sementara bantuan tersebut disalurkan kepada keluarga yang telah terdaftar dalam kartu penerima manfaat.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam penyaluran bantuan tersebut bersinergi dengan program vaksinasi sehingga guna mendorong masyarakat untuk melakukan vaksinasi.
"Dengan adanya sinergitas seperti ini dapat mendorong capaian vaksinasi di Provinsi Bengkulu meningkat khususnya untuk dosis kedua dan ketiga," ujarnya.
Eksekutif General Manager Kantor POS Indonesia Bengkulu, Rodi Herawan menyebutkan bahwa pihaknya telah mendistribusikan surat panggilan dan menyiapkan daftar nama keluarga sebanyak 2 ribu penerima.
Hal tersebut dilakukan agar penyaluran bantuan tersebut terjadwal sehingga tidak menyebabkan terjadinya kerumunan masyarakat di tengah pandemi COVID-19.
"Oleh karena itu untuk di kantor pusat pihaknya hanya melayani 2 ribu keluarga yang ingin mencairkan bantuan tersebut," terangnya.