Mardiani perjuangkan pendidikan dan kesehatan gratis
Senin, 24 Maret 2014 16:32 WIB 2007
Rejanglebong, (Antara) - Mardiani (44) caleg perempuan utusan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Rejanglebong, Bengkulu, akan memperjuangkan pendidikan dan kesehatan gratis jika menjadi anggota dewan daerah itu.
"Saya termotivasi untuk memperjuangkan pendidikan dan layanan kesehatan gratis, karena selama ini katanya sekolah dan berobat gratis tetapi masih saja dikenakan macam-macam biaya sehingga warga tidak bisa menikmatinya," kata dia, di Rejanglebong.
Ia melanjutkan, untuk sekolah cuma tidak bayar SPP, sedangkan buku dan sumbangan lainnya masih ditarik ke siswa begitu juga berobat gratis melalui BPJS di lapangan banyak warga miskin yang tidak bisa menikmatinya karena tidak bisa membayar premi BPJS per bulannya.
Perempuan kelahiran Desa Sumberurip, Kecamatan Selupurejang, 6 Oktober 1970 dan tamatan SMA angkatan 1988 ini tercatat sebagai caleg nomor urut tiga dari PPP untuk daerah pemilihan (dapil) empat meliputi Kecamatan Selupurejang, Sindangkelingi dan Sindangdataran.
Jika nantinya terpilih menjadi anggota dewan, ujarnya, akan memperjuangkan agar pendidikan dan layanan kesehatan gratis dapat dinikmati kalangan warga miskin di daerah itu, kendati saat ini kedua program itu sudah digulirkan secara nasional namun praktiknya di lapangan tidak sama dengan petunjuk tekhnisnya, dan masih ada kasus penolakan pasien miskin oleh rumah sakit lantaran tidak dilengkapi administrasi BPJS atau syarat lainnya.
Selain akan mengangkat masalah pendidikan dan berobat gratis, dirinya juga ingin memotivasi kaum perempuan di Rejanglebong untuk lebih giat lagi membangun daerahnya sehingga akan memberikan andil terhadap kemajuan daerah melalui program paket belajar kesetaraan A,B dan C. Kemudian pemberian keterampilan kerja, pelatihan UKM, kesetaraan gender, pendirian koperasi wanita, peningkatan program bidang keagamaan serta program-program lainnya yang berkaitan peningkatan kesejahteraan kaum wanita.
Isteri dari Haryono (44) yang kesehariannya berprofesi sebagai petani itu, juga telah memprogramkan pengelolaan pasar souvenir di kawasan wisata alam Gunung Api Bukit Kaba, dengan memanfaatkan berbagai kerajinan maupun aneka makanan dan minuman yang dibuat warga setempat untuk dijadikan cinderamata saat mereka usai berkunjung ke daerah itu.
Wanita yang telah dikaruniai tiga anak ini, dalam kesehariannya aktif di berbagai organisasi keagamaan dengan menjabat sebagai ketua pengajian ibu-ibu tingkat Kecamatan Selupurejang, kader Posyandu, konselor KDRT, ketua kepentingan tani KPI Kabupaten Rejanglebong, anggota women crisis center (WCC), relawan PMI serta komandan SIBAT Rejanglebong terhitung sejak 2009 - sekarang dan terakhir menjabat sebagai wakil ketua DPC PPP Rejanglebong dari 2012 - sekarang.
Guna merebut simpati pemilih di daerah itu dirinya melakukan kampanye dari rumah ke rumah, yang dinilai lebih efektif dan ekonomis serta mudah dipahami masyarakat dan tidak melakukan kampanye terbuka karena dianggap tidak efektif.
Untuk itu dia berharap pelaksanaan Pemilu legislatif 9 April 2014 mendatang, dapat berlangsung damai, jujur dan adil. Dan meminta masyarakat pemilih menggunakan hak pilih, tidak golput, tidak memilih di bawah tekanan serta mengindari politik uang, yang jika terpengaruh akan merugikan mereka sendiri untuk lima tahun ke depannya.***3***