Bengkulu (Antara) - Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya, Senin, meresmikan instalasi pengelolaan air limbah komunal untuk bio-energi dan bio-elektrik di Pondok Pesantren Pancasila Kota Bengkulu.
"Limbah menjadi sumber energi merupakan salah satu solusi cerdas mengatasi persoalan limbah domestik," katanya di Kota Bengkulu.
Ia mengatakan pembangunan instalasi pengeloaan air limbah (IPAL) komunal menjadi solusi mengurangi gas rumah kaca (GRK) dari limbah domestik atau limbah rumah tangga.
Data Kementerian LH menyebut bahwa hasil pemantauan terhadap kualitas air sungai pada 2013 menyebut 60 persen pencemaran sungai berasal dari limbah domestik rumah tangga.
"Pembuatan IPAL komunal ini menjadi salah satu solusi untuk mengelola limbah domestik," ujarnya.
Selama ini, kata menteri, kelompok masyarakat masih menjadikan sungai sebagai tempat pembuangan sampah.
Karena itu Kementerian Lingkungan Hidup mendorong pengelolaan limbah domestik menjadi sumber energi, seperti yang dilaksanakan di Pondok Pesantren yang memiliki 512 santri putra dan putri itu.
Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bengkulu Iskandar ZO mengatakan bahwa pembangunan IPAL komunal tersebut bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
"Selain Ponpes Pancasila, kami juga membangun IPAL komunal untuk masyarakat yang bermukim di aliran Sungai Airbengkulu," katanya.
Sementara Budi Prawara dari Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI menyebutkan bahwa program tersebut dibiayai Kementerian LH sedangkan teknologinya dari LIPI.
"Ini cukup sederhana, modal yang cukup besar hanya membeli genset," katanya.
Ia mengatakan sebanyak satu kilogram tinja manusia dapat menghasilkan 0,03 meter kubik gas. (Antara)