Kupang, (Antara) - Kaplores Flores Timur, AKBP Dewa Putu Gede Artha mengatakan hingga pukul 15.40 WITA, Jumat, 21 dari sekitar 29 korban tenggelamnya saat prosesi Jumat Agung di Larantuka, Nusa Tenggara Timur dalam perawatan para paramedis RSUD setempat.
"Mereka sedang dalam perawatan intensif petugas dan paramedis di rumah sakit setempat, sementara proses pencarian tim gabungan terus dilanjutkan di wilayah perairan sekitar tempat kejadian peristiwa untuk memastikan total penumpang perahu Bhakti NB 74 itu," kata Kapolres Flores Timur, Dewa Putu Gede Artha, saat dihubungi melalui telepon genggamnya dari Kupang, Jumat.
Sementara itu, katanya tujuh orang yang diidentifikasi meninggal juga sedang dalam proses pengenalan oleh keluarga untuk selanjutnya dibawa ke kampung halaman guna dimakamkan.
Ia mengatakan, musibah itu semula Perahu nelayan Bhakti NB 74 datang dari Lewolere untuk menjemput Patung Tuan Meninu dari Pantai Rewindo menuju Kota Larantuka lalu hendak ke Kotasau langsung putar, sehingga oleng dan sulit dikendalikan dan akhirnya tenggelam.
"Saat itu arus dan gelombang laut cukup tinggi dan diperkirakan mencapai tiga meter saat prosesi menjemput Patung Tuan Meninu dari Pantai Rewindo menuju Kota Larantuka, sedang berlangsung, sehingga musibah pun sulitdihindari," katanya.
Ia mengatakan hasil penyisiran anggota Polrers setempat dibantu warga dan peziarah yang ada korban disekitar tempat kejadian peristiwa telah menemukan 30 orang dan pencarian masih terus dilanjutkan dan dikembangkan ke wilayah perairan sekitar TKP.
Di TKP itu tidak ditemukan lagi korban dan mudah-mudahan hanya itu saja korban. Meski demkian masih terus dilakukan pencarian karena total penumpang sebelumnya belum diketahui dengan pasti.
"Total korban tenggelam bersama Perahu itu belum dapat dipastikan, sehinggga jumlahnya pun masih simpang siur. Tetapi yang pasti pencarian masih dilakukan dan segera akan ditambah anggota dan armada laut untuk pegembangan penyisiran di laut sekitar," katanya.
Dia mengatakan Perahu yang dilaporkan tenggelam di Selat Gonzalu, antara Flores Timur daratan dengan Pulau Adonara di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Jumat siang, yang diperkirakan memuat peziarah Katolik, itu semula berlayar terpisah dengan perahu dan kapallain yang sedang melakukan prosesi Jumat Agung (Samasanta).
"saat ini perahu tersebut telah ditarik dan korban sedang dalam perawatan di RSUD setempat," katanya.
Perayaan Jumat Agung di kota yang terletak di bawah kaki Gunung Ile Mandiri, wilayah Keuskupan Larantuka itu, berbeda dengan perayaan di tampat lain.
Diawali dengan perarakan Arca Yesus (Tuan Meninu) lewat laut dari Kota Rewindo menuju Pante Kuce di depan istana Raja Larantuka. Inilah awal dari Prosesi Jumat Agung yang tersohor itu dan bertahan hingga lebih dari 500 tahun. ***3***
21 korban prosesi Jumat Agung dirawat intensif
Jumat, 18 April 2014 15:16 WIB 1034