Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) ikut andil dalam penyusunan Kode Etik Kedokteran Internasional di Forum World Medical Association (WMA) Regional Meeting for Asia On the International Code of Medical Ethics (ICoME) di Bangkok, Thailand.
Dewan Pertimbangan IDI Sukman Tulus Putra mengatakan, Kode Etik Kedokteran adalah dimensi utama nilai profesi dokter dalam pengabdian profesinya yang berbasiskan kepada etik kesejawatan dan moral tanggung jawab pada masyarakat.
Baca juga: Yasonna Laoly: Perlu UU atur praktik dokter ranah pemerintah
Baca juga: IDI: Pemecatan Terawan belum keputusan definitif
Pertemuan yang berlangsung sejak awal pekan ini adalah rangkaian dari pembuatan Kode Etik Kedokteran Internasional. Selain diwakili oleh Sukman Tulus, PB IDI juga mengutus Eka Ginanjar dari Bidang Hubungan Internasional, serta Pukovisa Prawiroharjo dari Majelis Pengembangan Pelayanan Kedokteran (MPPK) IDI.
Kode etik profesi ini sebagai kaidah moral merupakan wujud IDI mengawal kerja sama pembangunan kesehatan dengan Kementerian Kesehatan RI untuk mendukung pilar transformasi kesehatan yang melingkupi pelayanan kesehatan, pendidikan, hingga penelitian.
Majelis Pengembangan Pelayanan Kedokteran (MPPK) IDI Puskovisa Prawiroharjo mengatakan enam pilar transformasi kesehatan merupakan kebijakan strategis masa depan kesehatan bangsa untuk terkait dengan pencanangan peran IDI sebagai agen perubahan, pembangunan, sistem pertahanan kesehatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PB IDI wakili Indonesia susun Kode Etik Kedokteran Internasional
PB IDI ikut dalam penyusunan Kode Etik Kedokteran Internasional di Bangkok
Rabu, 8 Juni 2022 10:53 WIB 913