Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Herwan Antoni di Bengkulu, Sabtu mengatakan, sebanyak 610 kasus tersebut berada di 10 wilayah di Provinsi Bengkulu.
Dengan meningkatnya kasus DBD tersebut, ia mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melakukan kegiatan 3M plus, yaitu menguras tempat penampungan air, menutup rapat tempat genangan air dan mendaur ulang barang bekas.
"Saya meminta agar Dinas Kesehatan tingkat kabupaten dan kota mengimbau masyarakat menerapkan 3M plus," kata Herwan.
Serta lokasi yang ditemukan kasus positif DBD agar segera diselidiki dan dilakukan penyemprotan fogging jika diperlukan.
Namun, penyemprotan fogging tidak menjadi cara pencegahan utama dalam menghindari wabah DBD, melainkan dengan cara penerapan 3M dan gotong royong.
Herwan menjelaskan, meningkatnya kasus DBD di Provinsi Bengkulu disebabkan karena daerah ini sedang dilanda musim hujan, sehingga banyak ditemukan genangan air tempat nyamuk berkembangbiak.
Berikut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu jumlah DBD sejak Januari hingga Juni yaitu Kabupaten Kaur sekitar 33 kasus.
Kabupaten Bengkulu Selatan sebanyak 80 kasus, Kabupaten Seluma 67 kasus, Kota Bengkulu 120 kasus, Kabupaten Bengkulu Tengah 42 kasus.
Kemudian Kabupaten Kepahiang 22 kasus, Kabupaten Rejang Lebong 39 kasus, Kabupaten Lebong 65 kasus, Kabupaten Bengkulu Utara 75 kasus dan Kabupaten Mukomuko hanya 12 kasus.