Jambi (Antara) - Himpunan Pramuwisata Indonesia Jambi mengungkapkan komunitas para pemandu pendakian Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci saat ini kewalahan melayani masyarakat yang akan melakukan pendakian di gunung tertinggi di Sumatera itu dan Danau Gunung Tujuh.
"Saat ini terjadi lonjakan pendakian di Gunung Kerinci dan Danau Gunung Tujuh, hampir setiap hari ada kelompok wisatawan minat khusus yang minta jasa pemanduan pendakian terhadap dua objek gunung di Kabupten Kerinci tersebut," kata Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Jambi, Guntur di Jambi, Rabu.
Ia menjelaskan, kesulitan tersebut bertambah ketika saat ini para pendaki tidak saja dari wisatawan nusantara melainkan juga para pendaki dari mancanegara yang pemanduannya membutuhkan pemandu berkemampuan berbahasa asing minimal bahasa Inggris.
Sementara saat ini tenaga pemandu pendakian yang memiliki kemampuan berbahasa asing itu sangat terbatas, hanya tiga atau empat orang pemandu saja, otomatis dengan meningkatnya jumlah wisman yang hampir tiap hari berdatangan ke kedua gunung tersebut, pemamndu menjadi kewalahan, ujarnya.
Melonjaknya jumlah pendakian di Gunung Kerinci dengan tingi 5.805 MDPL tersebut selain disebabkan semakin populernya wisata minat khusus dewasa ini, juga dikarenakan Gunung Kerinci saat ini relatif menjadi gunung api teraman ketika banyak gunung api lain di Indonesia saat ini sering berada dalam status yang fluktuatif hingga tidak kondusif untuk melakukan pendakian.
Kondisi tidak amannya gunung-gunung api di Indonesia yang selama ini menjadi primadona maka Gunung Kerinci kini menjadi alternatif pendakian khususnya bagi pendaki dari luar negeri, kata Guntur.
Oleh karena itu, melihat situasi ini, ke depannya perlu dilakukan pembekalan dan penambahan tenaga kepemanduan wisata minat khusus tersebut khususnya untuk pendakian Gunung Kerinci.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi dan HPI sudah mengajukan program pembekalan dan menggelar program sertifikasi kepada tenaga pemandu atau pramuwisata profesional di Kerinci pada Agustus mendatang.
"Kita mengharapkan dengan program itu nantinya akan mampu meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan profesionalitas para pemandu atau pramuwisata bagi Kerinci yang merupakan magnet utama kepariwisataan Jambi hingga saat ini," katanya.