Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan pembangunan akses jaringan internet di seluruh desa di daerah ini segera rampung sehingga program 100 persen desa digital bisa terwujud pada 2023 di daerah ini.
"Tahun depan program daerah kita ini sudah 100 persen desa digital, tahun ini kita dalam rangka koordinasi dengan Dinas Kominfo dalam rangka pengadaan-pengadaan peralatan internetnya," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko Haryanto, di Mukomuko, Kamis.
Ia mengatakan, program 100 persen atau sebanyak 148 desa digital sesuai dengan visi misi bupati, yakni ada internet gratis di seluruh desa di daerah ini.
Sekarang ini dari sebanyak 148 desa di daerah ini, katanya, jaringan internet yang telah aktif di 10 desa melalui program bhakti, tahun ini ada 16 desa.
Dan nanti bahkan yang 40 desa sepanjang jalan poros atau Jalan Lintas Sumatra di daerah ini akan mulai pengadaan internet di Dinas Kominfo.
"Sehingga nanti semua desa di daerah ini kita harapkan tercover jaringan internet, setelah itu barulah 148 desa menjadi desa digital tahun 2023," ujarnya.
Ia menjelaskan, keunggulan desa digital pelayanan kepada masyarakat menjadi cepat baik itu pelayanan surat menyurat maupun pelayanan lainnya.
Haryanto mengajak pemerintah desa di daerah ini memanfaatkan teknologi digital untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di wilayahnya.
Terkait dengan anggaran yang bersumber dari Dana Desa untuk pembangunan jaringan internet, ia mengatakan, desa digital hanya perlu menganggarkan dana dari sumber dana desa untuk membayar langganan internet setiap bulan.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mukomuko Novria Eka Putra sebelumnya mengatakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI tahun ini kembali membangun akses internet ke 16 desa pedalaman di daerah ini.
Ia mengatakan, instansinya mengusulkan sebanyak belasan desa akses internet guna menindaklanjuti usulan 16 desa digital dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko.
"Sebanyak 16 desa ini berdasarkan usulan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, kemudian kita turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi data desa ini," ujarnya.
Ia mengatakan, sebanyak 16 desa ini sudah ada akses internet tetapi masih lambat sehingga menjadi kendala bagi desa ini untuk menjadi desa digital.
"Jaringan internet di desa di daerah ini sangat lemah, sinyal lemot, kapasitas kecil, seharusnya kapasitas 10 Megabyte (MB), tetapi yang baru tersedia hanya sebesar 2,8 MB," ujarnya.