Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengatakan penanganan setelah banjir bandang kini memasuki masa transisi darurat ke pemulihan.
"Darurat banjir telah berakhir tanggal 2 September 2022, kalau kini masa transisi darurat ke pemulihan sampai dengan tujuh hari atau sampai tanggal 9 September 2022," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Ramdani, di Mukomuko, Rabu.
Ia mengatakan, upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah setempat selama masa transisi darurat ke pemulihan memastikan semua warga yang mengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing.
Selain itu, katanya, pemerintah setempat bersama dengan forum koordinasi pimpinan daerah memastikan semua warga yang menjadi korban banjir di daerah ini mendapat bantuan berbagai kebutuhan pokok.
Sebanyak 432 keluarga di daerah ini terdampak, tempat pelelangan ikan (TPI) terendam, dua perahu nelayan hanyut, dua unit alat tangkap ikan rusak, dua perahu rusak berat, dan satu perahu rusak sedang, dan satu rumah hanyut.
Sebanyak 432 keluarga tersebut tersebar di lima kecamatan di daerah ini, yakni sebanyak 22 keluarga di Desa Semundam, 95 keluarga di Desa Air Buluh, 74 keluarga di Desa Pulau Makmur, 36 keluarga di Desa Pulau Baru.
Kemudian sebanyak 33 keluarga di Desa Pondok Kopi, tujuh keluarga di Desa Pasar Ipuh, lima keluarga di Desa Dusun Pulau, 38 keluarga di Desa Talang Rio,12 keluarga di Desa Air Rami, 105 keluarga di Desa Pondok Batu, dan lima keluarga di Kecamatan Lubuk Pinang.
Ia menjelaskan, kerugian akibat banjir itu mencapai Rp2,5 miliar, tetapi kerugian akibat banjir sebesar itu belum rinci karena ada tim akan menghitungnya.
"Tim sedang bergerak di lapangan untuk menghitung kerugian akibat banjir per kecamatan, serta mencari sumber yang menjadi penyebab banjir dan mengusulkan pembangunan untuk mencegah banjir di daerah ini," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penanganan banjir Mukomuko masuk transisi darurat ke pemulihan