Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mendorong warga selain menciptakan mesin pengolah tandan menjadi minyak sawit mentah atau CPO sekaligus mendirikan pabrik pembuatan minyak goreng skala kecil.
"Kita terus mendorong warga yang menciptakan mesin pengolah TBS kelapa sawit menjadi CPO untuk mendirikan pabrik mini untuk pembuatan minyak goreng," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko Hariyanto di Mukomuko, Bengkulu, Rabu.
Ia mengatakan hal itu karena sudah ada warga di daerah ini yang menciptakan teknologi tepat guna berupa mesin pengolah TBS kelapa sawit menjadi minyak mentah kelapa sawit atau CPO.
Bahkan, mesin mini untuk pengolahanTBS kelapa sawit menjadi CPO ini menjadi pemenang terbaik kedua dalam lomba teknologi tepat guna tingkat provinsi setempat.
Ia pun berharap warga yang telah membuat inovasi ini untuk mengembangkannya sehingga daerah ini memiliki industri hulu hingga hilir.
Selain itu, menurutnya, usaha kecil menengah dan pemerintah desa di daerah ini bisa memiliki usaha alternatif, yakni pengolahan TBS kelapa sawit menjadi CPO.
Warga Desa Penarik, Kecamatan Penarik, Rifriadi mengatakan dia telah menciptakan sekitar 10 unit mesin untuk pengolahan TBS kelapa sawit menjadi minyak mentah kelapa sawit atau CPO.
Dia membuat mesin ini guna memenuhi pesanan warga dari dan luar daerah yang memiliki usaha kecil menengah di bidang perkebunan kelapa sawit.
Selain itu, ia mengatakan dia kini sedang studi banding untuk mengetahui cara pembuatan minyak goreng atau minyak curah dari bahan baku minyak mentah kelapa sawit.
Ia mengatakan kalau sudah ada lima sampai enam UKM di daerah ini yang melakukan usaha pengolahan TBS kelapa sawit menjadi CPO, maka dia akan mendirikan pabrik mini untuk membuat minyak makan atau minyak curah.