Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, mendorong kalangan petani di daerah ini untuk mengikuti program asuransi usaha tani sebagai upaya mengantisipasi kerugian akibat gagal panen.
Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Elxandi Utria di Mukomuko, Senin, mengatakan pemerintah sudah menggulirkan Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) bagi petani, tetapi masih sepi peminat.
"Setiap petani bisa mengikuti program ini, tetapi sampai sekarang belum ada petani yang mengikuti program ini, padahal pemerintah memberikan subsidi bagi petani yang mengikuti program ini," ujarnya.
Pemerintah menetapkan premi dari program ini senilai Rp200.000 per hektare, dengan sebesar Rp164.000 ditanggung oleh pemerintah, sehingga premi yang dibayarkan oleh petani hanya Rp36.000.
Menurut dia, petani membutuhkan program AUTP saat sawahnya terdampak banjir seperti sekarang ini, yang bisa sedikit mengurangi beban petani yang mengalami musibah.
Berdasarkan data yang diperoleh dari penyuluh pertanian lapangan (PPL), lahan seluas 431 hektare sawah di daerah ini terdampak banjir.
Pihaknya sampai sekarang belum mengetahui berapa luas lahan persawahan milik petani setempat yang puso atau gagal panen dan sawah yang masih bisa diselamatkan.
Namun, dengan adanya kejadian bencana alam banjir, program asuransi usaha tani sangat dibutuhkan oleh petani untuk mengurangi kerugian yang dialaminya.
Terkait dengan luasnya sawah yang terdampak banjir, ia mengatakan, pihaknya akan mencoba mengusulkan bantuan benih dan sarana produksi atau saprodi untuk sawah yang gagal panen.
"Kami laporkan terlebih dahulu luas sawah milik petani di daerah ini yang terdampak banjir, kemungkinan ada bantuan seperti benih padi dan saprodi untuk sawah yang terendam banjir," ujar Elxandi.
Dinas Pertanian Mukomuko dorong petani ikut asuransi gagal panen
Senin, 21 November 2022 21:02 WIB 1048