Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko, Bengkulu, menyatakan meskipun banjir bandang yang merendam sebanyak 569 unit bangunan rumah warga di daerah ini telah berlalu, namun warga diminta untuk tetap siaga menghadapi banjir susulan saat musim hujan sekarang ini.
"Kita minta warga siaga karena musim hujan masih terus mengguyur daerah ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ramdani di Mukomuko, Jumat.
Ia mengatakan hal itu menindaklanjuti surat edaran Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang meminta seluruh kabupaten/kota siaga menghadapi bencana alam banjir saat musim hujan sekarang ini.
Baca juga: Banjir di Mukomuko telah surut
Baca juga: Banjir di Mukomuko telah surut
Ia mengatakan, pihaknya rutin mengimbau warga setempat, terutama yang bermukim di pinggir sungai, mewaspadai banjir saat musim hujan sekarang ini.
"Kami rutin menyampaikan laporan prakiraan cuaca dari BMKG kepada warga, untuk itu kami mengimbau warga mewaspadai banjir saat musim hujan sekarang ini," ujarnya.
Ia mengatakan, pihaknya terus memantau kondisi sejumlah wilayah yang rawan bencana alam banjir di daerah ini dan untuk sementara ini belum ada rumah warga yang terendam banjir.
Sementara itu, ia mengatakan, sebanyak 569 unit rumah warga yang tersebar di 25 desa dan kelurahan serta fasilitas umum lainnya di daerah ini terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur sebagian besar daerah ini sejak beberapa hari yang lalu.
"Kemungkinan cuaca di daerah ini masih hujan, untuk itu warga harus tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan melanda wilayah ini," ujarnya.
Baca juga: Polisi bantu korban banjir di Mukomuko
Baca juga: Polisi bantu korban banjir di Mukomuko
Terkait dengan penetapan status tanggap darurat banjir di daerah ini, ia mengatakan, pihaknya akan berkonsultasi dengan bagian administrasi hukum.
"Kami akan konsultasikan dengan bagian hukum pemerintah daerah terkait penetapan status tanggap darurat dari Bupati Mukomuko," ujarnya.
Ia mengatakan, terkait dengan kondisi darurat banjir ini selama tiga hari telah berlalu sejak beberapa hari yang lalu, selanjutnya darurat banjir selama tujuh hari dan kemungkinan sampai 14 hari ke depan.
Ia mengatakan, setelah tanggap darurat banjir kemudian baru pasca-bencana untuk menghitung kerugian akibat banjir.
Terkait dengan dapur umum untuk warga yang menjadi korban banjir di daerah ini, ia mengatakan, pihaknya belum mendirikan dapur umum karena hanya ada satu mobil dapur umum sedangkan banyak desa yang terendam banjir.
Begitu juga dengan bantuan logistik untuk warga yang menjadi korban banjir, ia mengatakan, sebaiknya dikoordinir oleh Dinas Sosial setempat.