Rakyat Kazakhstan pilih anggota parlemen
Senin, 20 Maret 2023 9:58 WIB 904
Reformasi
Marat, yang berusia 36 tahun, baru pertama kali mengikuti pemilihan parlemen.
"Bahagia... Semoga proses ini berlanjut dan kami akan memiliki demokrasi di Kazakhstan," katanya, ketika ditanya bagaimana rasanya memilih untuk pertama kali.
Pemuda yang mengaku memiliki sebuah perusahaan pribadi itu mengungkapkan bahwa dirinya baru saja memilih satu kandidat anggota Mazhilis.
"Saya percaya dia akan mewakili pilihan dan harapan kami di parlemen. Semoga ada perubahan sistem politik di Kazakhstan dan wakil kami di parlemen membuat aksi nyata supaya membawa kebahagiaan di Kazakhstan," ujarnya, sambil tersenyum lebar.
Baik Ainura maupun Marat menyatakan tahu bahwa pemilihan parlemen kali ini membawa beberapa model baru, termasuk ada pilihan "tidak semua" pada surat suara.
"Oh iya, itu opsi yang sangat bagus karena sebelumnya tidak ada," ujar Marat.
"Walaupun kita tidak mengenal para kandidat, perlu ada opsi untuk memberikan suara secara layak," kata Ainura.
Wakil Menteri Luar Negeri Kazakhstan Roman Vassilenko mengatakan pemilu kali ini merupakan perpanjangan tekad Presiden Tokayev untuk mendorong kemajuan reformasi dan demokrasi menuju "Kazakhstan yang Adil".
Reformasi, ujarnya, telah mengantarkan prinsip-prinsip demokrasi baru di Kazakhstan, termasuk mewujudkan parlemen yang lebih berpengaruh, kekuasaan presiden yang terbatas, dan pemilihan langsung wali kota.
Ia menyebut beberapa inisiatif juga diluncurkan pada awal tahun ini, antara lain pembentukan Mahkamah Konstitusi yang memungkinkan setiap warga negara mengajukan permohonan perlindungan bagi hak-haknya.
Di antara para pemilih yang datang pada Minggu pagi, ada kalangan warga lanjut usia yang memberikan suara.
Dauletbek Bolat Zholdyuly (74 tahun) mengatakan pemilihan kali ini sangat berbeda dari sisi transparansi.
"Tidak ada gelombang besar-besaran yang akan menekan untuk memilih partai tertentu," kata pria yang memiliki tiga anak dan delapan cucu itu.
Pensiunan bidang pertanian itu berharap seluruh reformasi di Kazakhstan bisa diterapkan.
"Ada beberapa kemajuan, semoga untuk hidup yang lebih baik untuk kita semua," ujarnya.
Semua anak dan dua cucu akan datang ke TPS untuk memberikan suara, kata Zholdyuly. Ia menyebutkan dirinya juga memilih AMANAT.