Rakyat Kazakhstan pilih anggota parlemen
Senin, 20 Maret 2023 9:58 WIB 906
Memenuhi janji
Di Akmola, kota lama dekat Astana, pasangan lansia Zeinep (65 tahun) dan Daulet (69 tahun) berada di antara para warga yang memadati TPS 745 sekitar pukul 11.00 waktu setempat.
Suami-isteri itu, yang baru pindah pada 2018 ke Akmola dari wilayah lain di Kazahstan, mengaku selalu berpartisipasi setiap ada pemilihan.
"Prinsip saya setiap memilih adalah mereka yang bisa menjalankan janji, terutama dalam penanganan masalah sosial, perbaikan jalan, infrastruktur, juga pendidikan," kata Daulet kepada ANTARA.
Sang istri, Zeinep, mengatakan dirinya memilih Partai Patriotik Demokratik Rakyat Auyl.
"Kami berasal dari daerah perdesaan. Partai ini mendukung pembangunan di daerah perdesaan, tulang punggung bagi Kazakhstan. Secara keseluruhan, Kazakhstan lebih cocok untuk pertanian," kata Zeinep, yang mengaku bekerja sebagai ekonom sebelum pensiun.
Sebagai warga yang pernah mengalami pemerintahan Kazakhstan ketika menjadi bagian dari Uni Soviet, Zeinep mengaku awalnya ia menganggap era sebelumnya lebih baik.
Kazakhstan menyatakan kemerdekaan dari Uni Soviet pada Desember 1991.
"Tapi dibandingkan sekarang, (pemerintahan) era ini lebih baik dalam memberikan pelayanan bagi kalangan muda," ujarnya.
Zeinep dan Daulet, yang sudah menikah sekitar 45 tahun, punya dua anak. Mereka sekeluarga ikut memberikan suara pada pemilihan parlemen kali ini.
Ketua TPS 745 Ilaysova Suluai Kuanyshkyzy mengatakan sebagian besar penduduk yang tinggal di daerah itu adalah warga berusia lanjut dan yang sudah terdaftar di TPS itu akan memberikan suara.
"Tadi yang datang ke sini ada seorang warga yang usianya lebih dari 100 tahun," katanya.
Pemilu dini pada 19 Maret ditetapkan pelaksanaannya setelah Presiden Tokayev pada 19 Januari membubarkan Mazhilis.
Tokayev pada November 2022 terpilih kembali sebagai presiden Kazakhstan untuk menggantikan Nursultan Nazarbayev, yang sebelumnya memegang jabatan itu selama hampir tiga dasawarsa.
Jika dibandingkan dengan pelaksanaan pemilihan presiden pada November 2022, Kuanyshkyzy melihat pemilihan parlemen tidak lebih menarik bagi penduduk setempat.
"Tapi, seperti yang disebutkan beberapa pemilih yang sudah datang ke sini, mereka mengatakan kami peduli dengan Kazakhstan. Itu yang penting."