Samarinda (Antara) - Anggota DPRD Kalimantan Timur, Rama Alexander Asia yang melakukan reses di Kampung Ngenyan Asa, Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai Barat, menerima berbagai keluhan warga, diantaranya minimnya informasi Beasiswa Kaltim Cemerlang.
"Saat reses itu saya menerima berbagai keluhan warga, seperti, minimnya informasi yang diterima masyarakat mengenai Beasiswa Kaltim Cemerlang," katanya melalui siaran pers yang diterima di Samarinda, Jumat.
Beasiswa tersebut, kata dia, telah dibagi dalam beberapa kuota pada masing-masing kabupaten. Namun kenyataannya, masyarakat yang berada di wilayah itu justru minim informasi sehingga masyarakat relatif sulit untuk mengakses beasiswa, sehingga mengakibatkan kuota beasiswa tidak terserapnya seluruhnya yang disediakan.
Ia mengatakan, salah satu penyebabnya adalah minimnya fasilitas internet. Informasi lengkap mengenai beasiswa itu termasuk proses pendaftarannya, dilakukan secara online.
Rama menyayangkan tidak meratanya distribusi jatah beasiswa itu, apalagi jika diberikan pada mereka yang sebenarnya jauh lebih mampu. Malah saat ditanyakan, sebagian besar pelajar di Kampung Ngeyan Asa tidak mengetahui jika ada program beasiswa unggulan tersebut.
"Harapan saya, ke depan agar pemerintah kabupaten dapat memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat tentang adanya kuota beasiswa tersebut dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh para siswa yang membutuhkan," kata politikus Partai Hanura.
Selain itu, kata Rama, masyarakat juga meminta pengembangan dana untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang merupakan program dari Provinsi Kaltim. Hal ini juga tidak sepenuhnya diketahui dan dipahami oleh masyarakat .
Ia berharap sebelum bantuan itu dialokasikan melalui Bank Kaltim di kabupaten yang bersangkutan, sosialisai yang efektif demi menyebarluaskan informasi tersebut kepada masyarakat, bisa sering dilakukan.
"Masyarakat tentu banyak yang ingin mengembangkan usaha tersebut karena itu memang betul-betul berbasis ekonomi kerakyatan yang sangat dibtuhkan," katanya.
Di sisi lain, Rama prihatin saat menerima laporan bahwa pembinaan pengembangan kepada masyarakat dirasa diskriminatif yakni hanya berdasarkan daerah-daerah yang memenangkan kepala daerahnya saja di dalam pemilihan kepala daerah pada pilkada lalu.
Dia mengatakan, daerah-daerah yang tidak memenangkan calon kepala daerah tertentu tidak dapat bagian dana pembangunan atau pembinaan.
"Nanti akan kita buktikan kebenarannya. Ini seharusnya tidak boleh terjadi, karena ketika seorang kepala daerah itu sudah terpilih dan secara resmi dilantik, maka tugas utama sebagai kepala daerah harus mengayomi seluruh rakyatnya. Entah mereka memilih atau tidak memilih," ujarnya.
Menurut Rama, dengan sistem demokrasi yang bebas untuk menentukan siapa yang menjadi pilihan, mereka diberikan hak oleh negara untuk memilih dan hak itu dilindungi. ***1***