Jayapura (ANTARA) - Perayaan Paskah di tengah bulan Suci Ramadhan pada tahun ini menguatkan semangat toleransi antarumat beragama, terutama di Papua. Kemampuan warga merawat sikap toleran memancarkan sinar kehangatan bagi setiap insan di Bumi Cenderawasih ini.
Saling menghormati dan menghargai satu sama lain merupakan kunci utama untuk menjaga toleransi antarumat di Tanah Papua sehingga provinsi ini menempati urutan kedua Indeks Kerukunan Indonesia.
Pelaksana Tugas (Plt.) Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi Papua Suzana Wanggai menyatakan hari raya Paskah yang diperingati di tengah bulan suci Ramadhan menjadi momen untuk memperkuat toleransi beragama di Papua.
Indeks kerukunan umat beragama di Papua dalam beberapa tahun terakhir memang selalu masuk tiga besar nasional sehingga semua umat beragama diminta mempertahankan sikap hidup toleran, di mana dan kapan saja.
“Toleransi beragama di Papua sangat tinggi. Contoh, pada saat perayaan Paskah di tengah bulan Ramadhan ini, umat beragama saling membantu. Muslim membantu pengamanan di gereja, begitupun sebaliknya saat Idul Fitri,” kata Suzana yang juga Kepala Badan Perbatasan Kerja Sama Luar Negeri.
Dia mengingatkan umat beragama agar tidak mudah terprovokasi rumor dan desas-desus tidak benar yang disebar pihak tak bertanggung jawab yang ingin merusak kesatuan dan persatuan di Papua.
Kalau sampai terprovokasi berita bohong atau hoaks maka warga tidak akan mendapatkan ketenteraman dalam kehidupan antarumat beragama.
“Jangan mudah termakan berita bohong atau hoaks yang kerap disebar untuk merusak ketenteraman dan toleransi antarumat beragama,” ujarnya.
Suzana mendorong pembangunan sumber daya manusia (SDM) khususnya dalam aspek spiritualitas. Dengan kemampuan yang baik pada aspek tersebut maka akan meningkatkan kualitas dan daya saing masyarakat Papua.
Dia menilai sinergi antarlembaga pemerintah merupakan hal mutlak demi efektivitas dan efisiensi pencapaian program-program pembangunan.
Pembangunan bidang agama, keagamaan, pendidikan agama, dan kerukunan umat beragama di Papua harus didukung dan dorong bersama agar berjalan laju sehingga segera mencapai tujuannya.
Pemerintah Provinsi Papua mendukung moderasi beragama sebagai jalan dan upaya dalam menciptakan keberagamaan yang baik. Dengan demikian, kualitas keberagamaan umat dan kerukunan umat beragama dapat terjaga dan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Menjaga Toleransi.
Pemerintah Kabupaten Sarmi, Papua, belum lama ini dianugerahi Harmony Award dari Kementerian Agama Republik Indonesia karena dinilai berhasil menjaga toleransi di wilayahnya.
Penjabat Bupati Sarmi Markus Oktovianus Mansnembra mengatakan penghargaan itu merupakan hasil kerja keras bersama antara Pemkab Sarmi, masyarakat, tokoh agama dan instansi lainnya yang terus menjaga kerukunan umat beragama.
“Masyarakat Kabupaten Sarmi mengucap syukur karena untuk kali pertama mendapatkan penghargaan sebagai Bapak Pemelihara Kerukunan Umat Beragama," katanya.
Meraih Harmony Award merupakan "hadiah" tambahan karena sesungguhnya puncak dari ikhtiar Pemkab Sarmi dan para pemangku kepentingan lainnya adalah terpeliharanya kerukunan antarumat beragama.
Untuk itu, menjadi tugas bersama Pemkab Sarmi dan masyarakat setempat agar konsisten menjaga komitmen toleransi di Kota Ombak sebutan Kabupaten Sarmi.
Pihaknya mengajak masyarakat Kabupaten Sarmi tetap mempertahankan dan menjaga kerukunan antarumat beragama agar Kota Ombak selalu mampu mewujudkan sebagai daerah yang aman, tenteram, dan damai.
Penerimaan penghargaan tersebut bukan merupakan akhir dari apa yang selama ini sudah dilakukan. Apresiasi tersebut justru harus menjadi motivasi pemda dan masyarakat terus mempertahankan apa yang sudah sama-sama diraih.
Dia menambahkan Kabupaten Sarmi selama ini memang senantiasa menunjukkan komitmennya untuk selalu memelihara sikap hidup toleran antarumat beragama.
Dengan sikap hidup tersebut diharapkan Papua selalu damai, yang secara umum berawal dari Pemkab Sarmi. Rasa aman, damai, tenteram menjadi modal sosial terciptanya kerja sama antarwarga.
Semangat menjaga toleransi
Kepala Kampung Sabron Sari Kabupaten Jayapura, Papua, Marwan Hasyim menyatakan sebagai kampung sadar kerukunan, pihaknya selalu semangat dalam mengajak masyarakat setempat untuk menjaga toleransi.
Pihaknya berharap seluruh warga kampung di Tanah Papua juga bisa menjaga toleransi antarumat beragama di daerahnya.
“Saya berharap kampung-kampung yang ada di Papua bisa bersama-sama menjaga keamanan dan kebersamaan. Hal-hal yang negatif dan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain harus dihindari karena tidak ada manfaat di dalamnya,” katanya.
Guna menjaga situasi tetap kondusif dan aman, pihaknya intens melakukan pendekatan dengan tokoh adat, agama, serta organisasi keagamaan. Juga selalu berpartisipasi pada kegiatan keagamaan dan memberi masukan dan pandangan-pandangan tentang situasi terkini.
Imbauan yang diberikan mulai dari lintas tokoh agama, aparat desa, tingkat RT, RW, hingga masyarakat tentang keharmonisan sehingga jika ada kesalahpahaman antarwarga, misalnya, bisa segera diatasi agar tidak menjadi masalah yang berkepanjangan.
Dari Dana Desa yang diberikan oleh pemerintah, pihaknya juga melakukan penganggaran untuk membantu kegiatan-kegiatan keagamaan, tokoh adat, ondoafi (tuan tanah), begitu juga pada acara duka.
Meski begitu ia merasa hal-hal dilakukan masih harus disempurnakan sehingga untuk menjaga keharmonisan antarwarga, pihaknya perlu melakukan pendekatan program desa yang nantinya akan menunjang perekonomian masyarakat setempat.
“Kami juga sedang menggalakkan ketahanan pangan karena sektor ini menjadi sumber perekonomian baru bagi keluarga di Kampung Sabon Sari. Kelak kawasan ini bisa menjadi kampung mandiri,” katanya.
Terpelihara kondisi sosial yang aman dan damai disertai sikap hidup toleran setiap warganya, menjadi modal penting dalam pembangunan suatu wilayah.