Phnom Penh (ANTARA) - Atlet angkat besi (lifter) Eko Yuli Irawan mengatakan berani untuk mengambil risiko menjadi modalnya untuk mempertahankan gelar juara bertahan pada cabang angkat besi di SEA Games.
“Terus terang SEA Games ini perjuangan berat, karena di latihan saya tidak bisa jongkok, dan ada kendala di lutut selama dua bulan terakhir. Sempat jatuh, ada snatch (yang gagal), masih coba merasakan ada masalah apa tidak. Tapi mau tak mau hasil angkatan terakhir yang menentukan. Mau patah di atas pun lanjut. Ambil risiko dan alhamdulillah masih dapat (emas),” ungkap Eko saat ditemui di Stadion Nasional Olimpiade Kamboja, Sabtu.
Hal itu menyusul Eko yang berhasil memecahkan rekor pribadi sekaligus SEA Games pada babak final 61 kg putra di SEA Games 2023 Kamboja.
Eko sebelumnya sempat tertinggal dari para lifter dari negara-negara tetangga yakni John Febuar Mangurohan Ceniza dari Filipina dan Teraapat Chomchuen dari Thailand.
Lifter asal Lampung yang telah mengantongi empat medali di empat Olimpiade itu tidak berhasil melakukan dua angkatan di snatch, ia hanya mampu mengangkat 133 kg di upaya pertama.
Lebih lanjut pada clean and jerk, Eko mencatatkan rekor baru 170 kg.