Musisi Addie Muljadi Sumaatmadja atau Addie MS mengapresiasi revitalisasi rumah rekaman pertama di Indonesia, Lokananta, oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan menilai hal tersebut sebagai langkah yang tepat.
Addie MS dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu mengatakan bahwa revitalisasi Lokananta ini merupakan salah satu bukti nyata negara memperhatikan sejarah dan menyelamatkan harta karun musik Indonesia.
"Saya salut dan mengapresiasi langkah Erick yang melakukan revitalisasi Lokananta. Revitalisasi Lokananta yang dilakukan Erick ini tak hanya pelestarian dan perlindungan cagar budaya musik Indonesia, tapi diharapkan dapat menumbuhkan industri kreatif di Solo,” kata Addie.
Menurut Addie, revitalisasi Lokananta yang dilakukan Erick ini tidak sekadar melihat sisi ekonomi, tetapi juga pelestarian dan perlindungan cagar budaya musik Indonesia.
Di sisi lain, Addie pun menyoroti pemerintah Austria yang mendanai perkembangan musik di negaranya.
“Di Austria pemerintahnya mendanai perkembangan kesenian di sana. Pemerintah Austria tak mengharapkan dananya kembali dari kesenian. Namun membiayai gedung opera dan gedung konser dikarenakan mereka tau ada peninggalan Mozart yang bisa mendatangkan banyak wisatawan. Itu merupakan keuntungan yang cukup besar ke pemerintah Austria," kata dia.
Addie berharap revitalisasi yang telah dilakukan Erick terhadap Lokananta dapat terus berlanjut. Tidak hanya berhenti di revitalisasi, tetapi Addie juga berharap ke depannya bisa dilakukan reproduksi dan rekonstruksi Lokananta.
“Saya berharap Lokananta dapat melanjutkan kiprahnya," ujar dia.
Lebih lanjut, Addie menyebut dokumen foto yang sudah kusam di Lokananta dapat direkonstruksi dengan teknologi artificial intelligence. Dengan begitu, Lokananta nantinya diharapkan dapat memproduksi musik yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
Selain itu, Addie juga menaruh harapan agar Lokananta dapat berkontribusi untuk kehidupan pekerja seni yang terlibat.
"Diharapkan Lokananta bisa dijadikan hub bagi seniman, musisi, dan industri sehingga bisa memberikan nilai jual terhadap art music. Namun, saya tak mau memberikan beban lebih terhadap Lokananta. Sebab reproduksi dan rekonstruksi juga merupakan tugas yang tak ringan,” ujarnya.
Lokananta yang berlokasi di Kota Solo dengan luas 2,1 hektare ini mulai direvitalisasi sejak 27 November 2022. Lokananta menambah daftar lokasi yang dilakukan restrukturisasi dan pembenahan oleh Menteri BUMN.
Lokananta terdiri dari tujuh arena, yakni Galeri Lokananta, Studio Rekaman Lokananta, Lokananta Live House, Taman Lingkar Lokananta, Panggung Amphitheater Lokananta, Area ritel F&B, dan Area ritel kreatif (non F&B).
Dijelaskan Addie, Lokananta merupakan pelopor rumah rekaman di Indonesia, sebelum adanya Warner Music, Sony Music, Musica, atau Jackson Record. Menurutnya, Indonesia saat ini tak akan bisa mempelajari dan menikmati musik apabila Lokananta tidak ada.