Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menggandeng generasi muda setempat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup di wilayah itu.
"Kita sudah menyiapkan program perang terhadap sampah dengan melibatkan anak-anak pecinta alam dari Kampus IAIN Curup, pelibatan generasi muda ini agar mereka bisa menjaga dan melestarikan lingkungan," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rejang Lebong Dhendi Novianto Saputra di Rejang Lebong, Selasa.
Dia menjelaskan program perang terhadap sampah itu masih dalam penyusunan jadwal, di mana kegiatannya berbentuk gotong royong dengan melibatkan seluruh komunitas, sekolah, camat, lurah, dan masyarakat di masing-masing desa atau kelurahan.
Pada program ini, pihaknya juga akan bekerja sama dengan Kodim 0409/Rejang Lebong sehingga selain melibatkan warga sipil juga militer, terutama untuk pembersihan sungai dari sampah.
Program itu, kata dia, menyasar 15 kecamatan di Rejang Lebong, terutama di wilayah perkotaan yang banyak terdapat sampah, baik di pemukiman maupun sungai.
Berdasarkan data, volume buangan sampah dari rumah tangga dan pasar di Kabupaten Rejang Lebong per hari mencapai 38 ton. Volume sampah ini jumlahnya lebih banyak karena belum termasuk sampah yang dibuang dan diangkut gerobak motor yang dikelola masyarakat desa dan kelurahan.
Sampah buangan masyarakat ini setiap hari diangkut oleh 14 armada angkutan sampah DLH Rejang Lebong ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Jambu Keling Desa Bandung Marga, Kecamatan Bermani Ulu Raya.
Sampah yang diangkut gerobak motor masuk terlebih dahulu ke Tempat Pembuangan Sementara (TPS) di Desa Tasikmalaya, Kecamatan Curup Utara, sedangkan setelah terkumpul diangkut petugas dengan menggunakan truk menuju TPA Jambu Keling.
Update Berita Antara Bengkulu di Google News