"Harapan kami perusahaan lain dapat menduplikasi program ini untuk menyejahterakan masyarakat di sekitar wilayah operasinya. Dunia usaha juga bertanggungjawab ikut membangun daerah dan menyejahterakan masyarakat," kata Penjabat Bupati Bengkulu Tengah, Heriyandi Roni di Bengkulu, Sabtu.
Program yang diluncurkan PT IBP itu merupakan bentuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) sesuai amanat PP Menteri ESDM Nomor 25 Tahun 2018 Tentang Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara serta Keputusan Menteri ESDM Nomor 1824/K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat.
"Apresiasi tinggi kami sampaikan pada komisaris serta jajaran PT. IBP yang ikut memeriahkan HUT Kabupaten Bengkulu Tengah dengan program PPM. Kegiatan ini bersinergi dengan pemda untuk mengentaskan kemiskinan mendorong ekonomi kreatif serta berkomitmen menjaga kelestarian lingkungan," katanya.
Direktur PT. IBP Sutarman mengatakan, program peningkatan pendidikan itu terdiri dari pemberian 80 beasiswa, bantuan alat peraga edukasi PAUD, operasional PAUD di 4 desa, sertifikasi guru PAUD di 4 desa, dan bantuan kelompok seni budaya di 8 desa.
"Pendidikan menjadi salah satu faktor penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap dengan program ini dapat mengantarkan putra putri di Bengkulu Tengah ini menjadi generasi emas di masa depan," ucapnya.
Tidak hanya sektor pendidikan, program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (PPM) yang diluncurkan oleh PT. Inti Bara Perdana (IBP) bersama Kabupaten Bengkulu Tengah juga menyasar 8 program utama lainnya yang ditekankan pemerintah pada pengusaha pertambangan.
"Yakni bidang pendidikan, kelembagaan masyarakat, pekerjaan, kemandirian ekonomi, infrastruktur, sosial budaya dan agama, lingkungan hidup, kesehatan. Ribuan masyarakat sekitar tambang akan terdampak positif kegiatan ini," kata dia.
PPM untuk 8 desa yang meliputi, Kelurahan Taba Penanjung, Lubuk Sini, Taba Teret, Kota Niur, Tanjung Raman, Surau, Bajak I dan Taba Baru itu juga menyasar pembuatan jaringan air bersih di Desa Kota Niur, pelatihan kelembagaan, bantuan bibit, penyuluhan pertanian, pelatihan life skill, antisipasi wabah penyakit, pengembangan UMKM, dukungan permodalan, bantuan masjid di 8 desa, dan lainnya.
"Dana PPM bersumber dari hasil produksi PT. IBP dan pada 2023 digelontorkan sebesar Rp800 juta di 8 desa sekitar pertambangan. Program terus bergulir hingga 2029 sesuai dengan produksi perusahaan. Program ini berbeda dengan CSR, meski PPM dijalankan tidak berarti CSR berhenti," ujarnya.