"Indonesia adalah pilihan yang sangat baik untuk konferensi ini, karena menjadi contoh bagaimana mempromosikan pembelajaran inklusif untuk semua," katanya dalam konferensi pers pada acara Inclusive Lifelong Learning Conference (ILLC) yang diadakan di Badung, Bali, Senin.
Daniel mengatakan Program Kartu Prakerja adalah contoh bagus yang sejak 2020 telah memberikan manfaat kepada sekitar 17 juta orang, serta mampu membawa orang-orang yang sebelumnya menganggur, kemudian mendapat pekerjaan.
Dia menegaskan pendidikan adalah hak universal, hak untuk semua orang, tidak peduli dari mana mereka berasal, sebagaimana yang tertuang dalam pasal 26 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, "Setiap orang berhak atas pendidikan".
"Termasuk hak belajar di setiap usia. Karena pendidikan tidak berhenti di gerbang sekolah atau di akhir pendidikan tinggi," ujarnya.
Menurutnya, dalam membangun budaya pembelajaran sepanjang hayat, tidak cukup dengan hanya mengakui hak dasar ini, tetapi juga melengkapi diri secara kolektif dan individu untuk menjalani transisi penting di zaman ini.
Dia menyebutkan dunia yang terus berkembang ditandai dengan kemajuan teknologi yang cepat, seperti kecerdasan teknologi buatan generatif (Teknologi AI), volatilitas pasar tenaga kerja, perubahan iklim, dan pergeseran demografis.
"Karena hal itu, pembelajaran seumur hidup menjadi lebih penting dari sebelumnya," tuturnya.
Oleh karena itu, pihaknya berterima kasih kepada pemerintah Republik Indonesia atas kerja samanya dalam penyelenggaraan acara ini.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News