Bengkulu (Antara-IPKB) - Keberhasilan program pembangunan kependudukan masih terhadang dua aspek, yakni aspek kuantitas dan kualitas penduduk. Aspek kuantitas, adanya persoalan jumlah dan sebaran penduduk, prevalensi pemakaian kontrasepsi dan angka yang tidak terlayani.
Sementara, terhadap aspek kualitas, masih terdapatnya persoalan pendewasaan usia kawin, mortalitas atau kematian, pendidik, kesehatan, kata Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu Edi Sofyan kepada wartawan di ruang kerjanya belum lama ini.
Dari aspek kualitas, juga masih adanya persoalan persiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja, peningkatan kesejahteraan dan angka harapan hidup, tambahnya.
Kedua hal tersebut dapat mengganjal tujuan dari program pembangunan kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) untuk mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas.
Mencapai hal demikian itu dapat melalui pengendalian angka kelahiran, penurunan angka kematian, pengarahan mobilitas penduduk.
Selain itu, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga, pengaturan usai kawin dan kehamilan pun menjadi bagian dari upaya mewujudkan pembangunan kependudukan dengan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.
Ia mengatakan, menyikapi hal tersebut maka diperlukan strategi advokasi dan KIE untuk membantu pelaksanaan program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) berbagai tingkat. Sehingga percepatan pembangunan kependudukan dapat diwujudkan, katanya.(rs)