"Jumlah pengguna QRIS terus mengalami peningkatan setiap bulannya di Provinsi Bengkulu seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat atas kemudahan menggunakan QRIS," kata Kepala BI Perwakilan Provinsi Bengkulu Darjana, di Bengkulu, Rabu.
Selama triwulan II 2023, kata dia, bahkan setiap bulannya pengguna baru QRIS di Provinsi Bengkulu bertambah lebih kurang 10.000 pengguna baru.
Saat ini jumlah pengguna baru QRIS, kata dia lagi, sudah ada sebanyak 162.199 pengguna. Kemudian jumlah penjual yang sudah memanfaatkan layanan QRIS didata sebanyak 128.373 pedagang.
Jumlah penambahan sekitar 10.000 pengguna baru setiap bulannya tersebut cukup signifikan untuk provinsi yang penduduknya hanya berjumlah sekitar 2 juta jiwa.
"Jika dipersentasekan, Bengkulu kurang lebih berkontribusi 5 persen untuk nasional, dan ini menurut kami cukup baik dengan kondisi Bengkulu seperti ini masih bisa berkontribusi sebesar 5 persen terhadap nasional," kata dia.
Tidak hanya berpuas pada angka itu, BI Bengkulu tetap mengupayakan peningkatan akseptabilitas QRIS di masyarakat. BI Perwakilan Provinsi Bengkulu menyasar kaum muda Generasi Z (Gen-Z) dalam mendorong perluasan pengguna baru sistem pembayaran non-tunai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Pada penerimaan mahasiswa baru 31 Juli lalu, BI bekerja sama dengan Universitas Bengkulu dan Bank Mandiri selaku penyedia kartu debit tanda mahasiswa untuk perluasan pengguna di kalangan Gen-Z.
BI pun juga terus mendorong pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten kota di Bengkulu untuk segera meningkatkan efektivitas elektronifikasi transaksi daerah. Salah satunya, kata dia, dengan belanja produk dalam negeri (PDN) dari UMKM dan industri kecil menengah yang memanfaatkan pembayaran melalui QRIS.