Jakarta (ANTARA) - TNI Angkatan Laut mengangkat sosok Keumalahayati alias Laksamana Malahayati dari Kesultanan Aceh menjadi inspirasi dalam membangun kekuatan maritim Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan dari kisah hidup dan sejarah Laksamana Malahayati, ada banyak yang dapat dipelajari; di antaranya terkait penggunaan kekuatan berbasis maritim (sea power) dalam menjaga kedaulatan dan membangun perekonomian serta pembangunan infrastruktur maritim, diplomasi maritim, dan kekuatan armada laut.
"Laksamana Malahayati menjadi bagian penting saat Aceh mencapai kejayaan melalui basis pengembangan maritimnya. Kita ketahui bersama, negara-negara maju yang memiliki pengaruh besar dalam percaturan politik dan perekonomian dunia saat ini adalah negara-negara yang telah membangun kekuatan maritimnya," kata Muhammad Ali saat menyampaikan sambutan dalam acara Silaturahim Bincang Sejarah di KRI Banda Aceh-593, Dermaga Kolinlamil TNI AL, Jakarta, Jumat.
Laksamana Malahayati lahir pada tanggal 1 Januari 1550 dan wafat pada tanggal 30 Juni 1615. Malahayati merupakan panglima perang pada masa Kesultanan Aceh dan memimpin Laskar Inong Balee, pasukan yang terdiri atas perempuan termasuk mereka yang ditinggal mati oleh suaminya karena perang.
Dalam berbagai catatan sejarah, Laksamana Malahayati terkenal karena kemampuannya menghalau armada kapal Portugis dan Belanda. Dia juga terkenal ulung dalam berdiplomasi, sehingga Kesultanan Aceh dapat bekerja sama dengan Inggris dan Turki untuk menjaga Selat Malaka dari ancaman Portugis.
"Laksamana Malahayati memiliki reputasi yang tidak terbantahkan dalam sejarah maritim Indonesia. Tokoh ini terlibat dalam sejumlah pertempuran laut dan ekspedisi militer skala besar. Bahkan, memimpin Laskar Inong Balee mengalahkan kapal Belanda dan membunuh komandan kapalnya, Cornelis de Houtman pada 1599," jelas Ali.
TNI AL angkat sosok Malahayati sebagai inspirasi perkuat maritim RI
Jumat, 18 Agustus 2023 14:34 WIB 1084